Pernyataan tentang Orang Tanpa Gejala Picu Kontroversi, WHO Klarifikasi

Rabu, 10 Juni 2020 | 16:01 WIB
Pernyataan tentang Orang Tanpa Gejala Picu Kontroversi, WHO Klarifikasi
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala unit penyakit dan zoonosis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Maria Van Kerkhove, mengatakan orang tanpa gejala (OTG) tidak mendorong penyebaran virus corona Covid-19, pada Senin (8/6/2020).

Pernyataan ini pun mengundang kontroversi lantaran berbanding terbalik dengan penelitian-penelitian yang sudah banyak dilakukan mengenai penyebaran virus corona dari orang tanpa gejala.

Hingga akhrirnya ia mengklarifikasi dan mengakui hasil dari sebuah studi pemodelan yang memperkirakan infeksi virus corona dapat ditularkan oleh orang tanpa gejala hingga 40%.

Ia mengatakan, komentarnya saat konferensi pers Senin itu didasarkan pada dua atau tiga studi yang menindaklanjuti kontak orang tanpa gejala, dan data yang tidak dipublikasikan yang dibagikan oleh negara atau pakar dengan organisasinya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Disebut Bisa Kembangkan Ciri Tertentu

"Saya menggunakan frasa 'sangat langka' dan saya pikir itu adalah kesalahpahaman untuk menyatakan transmisi asimptomatik secara global sangat jarang. Apa yang saya maksudkan adalah subset studi. Saya juga merujuk pada beberapa data yang tidak dipublikasikan," jelasnya, dikutip dari The Guardian.

Gejala dan Penanganan Pasien Covid-19
Gejala dan Penanganan Pasien Covid-19 (Shutterstock)

Dia mengatakan tidak menyebutkan perkiraan hingga 40% karena data itu dari model. Sebab sudah pasti infeksi asimptomatik terjadi, tetapi seberapa sering masih menjadi salah satu yang tidak diketahui secara luas yang diselidiki pada ilmuwan, katanya.

Salah satu komplikasinya, beberapa orang yang tampaknya terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala sebenarnya adalah pra-gejala. Mereka dapat mengalami gejala ringan setelahnya.

Salah satu masalah kritis adalah berapa lama orang menular sebelum mereka mengembangkan gejala dan seberapa menular mereka sebelum jelas-jelas sakit.

"Bukan hanya siapa yang mentransmisikan ke orang lain, tetapi kapan. Data ini sangat awal," sambungnya.

Baca Juga: WHO: Orang Tanpa Gejala Tidak Mendorong Naiknya Penyebaran Virus Corona

Ada kemungkinan bahwa orang tanpa gejala tidak memiliki tingkat virus yang tinggi dalam tubuh mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI