Suara.com - Kasus virus Corona di Peru semakin meningkat, dengan total mencapai lebih dari 200.000 kasus pada Selasa (9/6/2020).
Dilansir Anadolu Agency, menurut Kementerian Kesehatan Peru, 167 orang meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Sejauh ini, jumlah kasus yang dikonfirmasi bertambah jadi 203.734, dan total korban mencapai 5.738 jiwa.
Negara itu melaporkan kasus Covid-19 pertama pada 6 Maret dan kematian pada 20 Maret.
Baca Juga: Epik, Mengintip Uniknya Gunung Pelangi di Peru
Dengan penambahan kasus terbaru itu, Peru telah melampaui Italia dan Spanyol, yang masing-masingnya mencatat 235.000 dan 242.000 kasus.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Peru Martin Vizcarra memperpanjang masa lockdown hingga 30 Juni mendatang.
Dilansir Al Jazeera, penambahan masa lockdown disebutkan didasari pada semakin melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di Peru.
"Kami menyatakan keadaan darurat nasional mulai Senin, 25 Mei hingga Selasa, 30 Juni, dan memerintahkan wajibnya isolasi sosial," ujar Vizcarra.
Dalam lockdown kali ini, Vizcarra menyebut pemerintah akan memberikan banyak pelonggaran yang dilakukan secara bertahap. Diantaranya, dibukanya kembali sektor-sektor penjualan kebutuhan rumah tangga, salon rambut, dan layanan tinggi.
Baca Juga: Alami Lonjakan Kasus, Peru Perpanjang Lockdown Nasional Hingga Akhir Juni
Selain itu, pelonggaran juga akan diterapkan di kegiatan olahraga. Pertandingan sepak bola boleh diadakan di stadion namun tanpa mendatangkan penonton.
"Kita harus pindah ko-eksistensi baru yang memungkinkan kita menjadi masyarakat yang lebih peduli, bertanggung jawab, disiplin, menghormati standar perilaku minimun agar tidak membahayakan orang yang paling kita cintai," imbuh dia.