Mengganti Susu Sapi dengan Kambing Bisa Kurangi Risiko Kembung

Rabu, 10 Juni 2020 | 12:28 WIB
Mengganti Susu Sapi dengan Kambing Bisa Kurangi Risiko Kembung
ilustrasi susu kambing
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perut kembung memang sering kali menyerang siapa saja pada umur berapapun. Tetapi perut kembung ternyata bisa dihindari dengan cara mengubah susu sapi Anda menjadi susu kambing

"Minum susu kambing sebagai pengganti susu sapi dapat menurunkan peluang Anda merasa kembung," kata ahli gizi TV Amanda Hamilton seperti yang dilansir dari Express.

"Susu sapi lebih cenderung memicu gejala alergi, karena mengandung protein alfa S1 kasein," tambahnya.

Melansir dari Express, susu kambing lebih mudah dicerna karena memiliki partikel lemak yang lebih kecil daripada susu sapi.

Baca Juga: Manajer Positif Covid-19, Laga Man United vs Stoke City Mendadak Dibatalkan

Menurut survei St Helen Farm, sekitar satu dari lima orang telah beralih dari susu sapi ke susu alternatif dalam upaya untuk lebih sadar kesehatan.

"Beralih dari sapi ke susu kambing juga dapat bermanfaat bagi kesehatan usus Anda secara keseluruhan," kata Hamilton.

“Gula atau oligosakarida yang tidak dapat dicerna dalam susu kambing dapat bertindak sebagai prebiotik. Prebiotik membantu menjaga kesehatan usus dengan mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik dan mencegah pertumbuhan bakteri yang merusak," tambahnya.

Sementara itu, Anda juga bisa menurunkan risiko perut kembung dengan menghindari bawang putih. Sebab bawang putih mengandung jenis serat yang dikenal sebagai fructans.

Fructans bisa sulit dipecah dalam usus dan bisa tertinggal dalam perut.

Baca Juga: 9 Kisah Ambulans: Konversi Mobil dan Motor, Inspirasi dari Covid-19

Ilustrasi Susu (Pixabay/Couleur)
Ilustrasi Susu (Pixabay/Couleur)

"Bahkan makan sedikit bawang putih saja bisa memicu rasa kembung yang menyakitkan," kata Hamilton.

Nyeri kembung pada umumnya disebabkan oleh konstipasi, angin terperangkap dalam perut, sindrom iritasi usus, atau bahkan terlalu banyak menelan udara.

"Anda bisa menelan udara dengan minum melalui sedotan atau dengan berbicara dengan mulut penuh makanan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI