Heboh Keluarga Rebut Jenazah Positif Corona di Kuburan, Bisakah Tertular?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 10 Juni 2020 | 12:03 WIB
Heboh Keluarga Rebut Jenazah Positif Corona di Kuburan, Bisakah Tertular?
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. (FOTO ANTARA/Dok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini heboh kabar satu keluarga merebut jenazah positif virus corona di Batam, Kepulauan Riau.

Kejadian itu terjadi saat jenazah mau dikuburkan di pemakaman. pasien positif corona itu meninggal, Selasa (9/6/2020) malam. Sekira pukul 21.00 WIB.

Pertanyannya kemudian, bisakah jenazah pasien positif virus corona menyebarkan penyakit yang seringkali mematikan itu?

Petugas menurunkan peti jenazah pasien suspect Corona dengan menggunakan tali tambang di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien virus corona. (26/3). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dilansir dari Live Science, Dr. Otto Yang, seorang profesor di Departemen Kedokteran dan Departemen Mikrobiologi, Imunologi dan Genetika Molekuler di Sekolah Kedokteran David Geffen di UCLA, menyebut bahwa bahwa tubuh pasien COVID-19 yang baru meninggal mungkin menular virus tersebut.

Baca Juga: Tentara AS Pengawal Demo George Floyd Positif Virus Corona

"Tentu saja, mayat akan menular setidaknya berjam-jam jika tidak berhari-hari," kata Yang kepada Live Science dalam email.

"Virus itu masih dalam sekresi pernapasan, dan berpotensi masih bereproduksi dalam sel-sel yang belum mati di paru-paru."

Namun tidak jelas, berapa lama virus tetap menular di mayat.

Biasanya, patogen yang membunuh orang tidak bertahan hidup cukup lama untuk menyebar ke orang lain setelah kematian orang itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Sisa-sisa manusia hanya menimbulkan risiko besar bagi kesehatan dalam beberapa kasus khusus, seperti kematian akibat kolera atau demam berdarah," seperti Ebola, kata WHO.

Baca Juga: Virus Corona Pemicu COVID-19 di Indonesia Unik, 2 Mirip dengan di Eropa

Penyakit lain yang menular pada sisa-sisa manusia termasuk TBC, virus yang ditularkan melalui darah (seperti hepatitis B dan C dan HIV) dan infeksi pencernaan (termasuk E. coli, hepatitis A, infeksi Salmonella dan demam tifoid), menurut WHO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI