Karenanya, peneliti berspekulasi bahwa para peserta mengakses kenangan yang membantu mereka menurunkan respon stres.
"Mirip dengan temuan baru yang mengingat pengalaman positif dapat menurunkan respon stres tubuh, studi kami menunjukkan jaringan otak yang terkiat dengan memori dapat dimanfaatkan untuk menciptakan respon emosional yang lebih kuat terhadap stres," jelas Goldfarb.
Konektivitas antara korteks frontal dan bagian otak lainnya juga berperan dalam depresi.