"Sedangkan yang ada di Indonesia, justru ini rasa bahkan yang dicantumkan di BPOM ini minuman perisa dengan rasa, jadi ini sebenarnya tidak lebih dari sirup dengan multivitamin di dalamnya," ungkapnya lagi.
Dengan komposisi tersebut, dokter Lee tidak merekomendasikan minuman berkolagen yang beredar di Indonesia untuk dikonsumsi jangka panjang. Hal tersebut karena ada kandungan pengawet dan gula sehingga tidak baik bagi mereka yang sedang diet, berpotensi diabetes, atau kencing manis.
"Buat yang punya kencing manis ini enggak cocok banget, karena di dalamnya ada pemanis buatan, ada perasanya juga, dan ini tidak baik," ujar Richard Lee.
Menurutnya, berbagai minuman kolagen di Indonesia banyak yang overclaim soal khasiatnya. Ia menegaskan bahwa klaim berlebihan pada minuman berkolagen termasuk klaim menyembuhkan jerawat, membuat tidur lebih nyenyak, menghilangkan flek, dan menyembuhkan luka.
Baca Juga: Kasus Covid Bertambah dari OTG, Jubir: Masih Ada Masyarakat yang Rentan
"Ini terjadi overclaim, ini hanya membantu okelah ini hanya minuman perasa dengan multivitamin di dalamnya, tapi ini aman dan halal," kata Richard Lee.