Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan makan lebih banyak sayuran dan sedikit daging berkaitan dengan umur panjang dan pengurangan risiko penyakit kardiovaskular.
Menurut studi yang terbit dalam Journal of the American Heart Association ini, pola makan ini dikaitkan dengan risiko 16% lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan risiko kematian dini hingga 25% lebih rendah.
Menurut Casey Rebholz, asisten profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore mengatakan pola makan nabati tidak didefinisikan sebagai pola makan yang menghindari makanan hewani di kesehariannya.
"Melainkan menempatkan individu berdasarkan frekuensi relatif asupan makanan ini," katanya, dikutip dari CNN Internasional.
Baca Juga: 6 Pola Hidup Sehat Ini Jadi Rahasia Umur Panjang Ratu Elizabeth II
Penelitian ini melibatkan data 12.168 orang dewasa paruh baya di Amerika Serikat yang berasal dari penelitian National Heart, Lung, dan Blood Institute's Atherosclerosis Risk in Communities.
Setelah menganalisis data, peneliti menemukan orang dewasa yang mematuhi pola makan nabati memiliki risiko 16% lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, sekitar 32% risiko lebih rendah meninggal akibat penyakit kardiovaskular, dan risiko kematian dini 18% hingga 25% dari penyebab apapun.
Tetapi, penelitian ini memiliki keterbatasan. Data asupan makanan didasarkan pada laporan responden atas kebiasaan makan mereka yang dapat menimbulkan kesalahan pengukuran.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah ada hubungan kausal dan menentukan bagaimana asupan makanan modern dapat memengaruhi hasil. Hal itu karena data dalam penelitian ini berasal dari tahun-tahun sebelumnya.
Penyakit kardiovaskular, gangguan jantung dan pembuluh darah seperti penyakit jantung, adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Penulis Buku 'The Blue Zones Kitchen' Beberkan Rahasia Umur Panjang!