"Jika terjadi faktor-faktor tersebut maka 80 persen kemungkinan kejang demam berulang akan terjadi. Tapi kalau tidak ada faktor tersebut risikonya hanya 10-15 persen," kata Harijadi.
Untuk menghindari kejang saat anak demam, Harijadi menyarankan sebaiknya orangtua memiliki termometer di rumah.
Usahakan selalu memberi cairan lebih banyak kepada anak saat sedang demam agarbtidak dehidrasi dan pakaikan baju tidak terlalu tebal tapi disesuaikan dengan suhu ruangan.
"Demam ini sebenatnya kawan kita. Bila tubuh terkena virus maka tubuh akan membuat reaksi dengan demam. Dengan demam akan dibangkitkan imunitas untuk melawan virus atau bakteri," ucapnya.
Baca Juga: Bayi Positif Corona di Batam Meninggal, Sempat Kejang-kejang hingga Mencret