Kelaparan
Situasi telah memaksa orang-orang di Zimbabwe untuk mencari makanan di mana saja mereka bisa, bahkan sisa-sisa dari sampah.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Samantha Murozoki seorang pengacara dari Chitungwiza, sebuah kota satelit ibukota Zimbabwe Harare, membantu tetangganya yang kelaparan dan mulai menyajikan bubur kepada ratusan anak-anak dan orang dewasa.
“Saya mulai memberi makan 24 orang menggunakan bahan makanan saya sendiri, tetapi jumlahnya terus meningkat setiap hari di luar sumber daya saya. Saya menjual beberapa barang dan sekarang, para simpatisan membantu kami," kata Murozoki.
Baca Juga: Viral Gadis Bandung Syifa Aafiyah Hilang Sepekan Dilaporkan ke Polisi
"Sebagian besar penerima adalah pedagang informal atau anak-anak mereka, pedagang lintas batas, dan anak-anak dari orang tua di diaspora,” kata Murozoki pada SCMP.
Zimbabwe masuk urutan ke-109 dari 117 negara pada Indeks Kelaparan Global 2019, peringkat yang dianggap serius.
Kemiskinan
Pengangguran di Zimbabwe sebelum wabah sudah merajalela, salah satu negara termiskin di Afrika. Hampir 80 persen dari 14,5 juta orangnya bekerja di sektor informal, seperti pedagang kaki lima.
Pendapatan mereka biasanya hanya mencapai kurang lebih Rp 17.000 per hari. Sayangnya, akibat lockdown pandemi, banyak orang tak bisa bekerja.
Baca Juga: Usia 23 Tahun Penghasilan Sudah Rp1 M, Indra Kesuma Pernah Jadi Korban Tipu
Selain pandemi, kekeringan juga telah memengaruhi banyak petani di negara tersebut. Semoga keadaan segera membaik tak hanya di Zimbabwe tapi di seluruh dunia.