Mengenal Hiperkapnia akibat Kelamaan Pakai Masker, Inilah Gejalanya

Selasa, 09 Juni 2020 | 14:15 WIB
Mengenal Hiperkapnia akibat Kelamaan Pakai Masker, Inilah Gejalanya
Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan masker terlalu lama untuk menghindari virus corona Covid-19 dianggap bisa berdampak buruk pada kesehatan. Banyak orang meyakini pemakaian masker bisa mengurangi asupan oksigen dan meningkatkan karbon dioksida.

Hal itulah yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperkapnia atau toksisitas karbon dioksida. Kondisi ini juga bisa menyebabkan sakit kepala, vertigo, penglihatan ganda, kesulitan konsentrasi, tinitus hingga mati lemas.

Hiperkapnia terkadang juga disebut banyaknya karbon dioksida dalam dalam. Kondisi ini bisa disebabkan oleh hipoventilasi atau gangguan pernapasan akibat kurangnya oksigen dalam paru-paru.

Seseorang dengan hiperkapnia bisa mengalami gejala ringan yang berkembang lebih berat seiring berjalannya waktu. Karena itu, seseorang mungkin tak menyadari dirinya memiliki hiperkapnia.

Baca Juga: Penggunaan Masker Bisa Sebabkan Hiperkapnia, Ini Penjelasan Ahli

Adapun gejala hiperkapnia, dilansir oleh Medical News Today, antara lain pusing, rasa kantuk, kelelahan berlebihan, sakit kepala, kebingungan hingga sesak napas.

Ilustrasi masker. (Shutterstock)
Ilustrasi masker. (Shutterstock)

Gejala hiperkapnia bisa timbul dari periode pernapasan yang dangkal atau lambat yang lebih pendek, seperti ketika tidur nyenyak.

Gejala hiperkapnia itu bisa berjalan beberapa hari dan penderita disarankan memeriksakan diri ke dokter.

Orang dengan hiperkapnia juga bisa mengalami gejala yang lebih berat, meliputi:

  1. Koma dan hilangnya kesadaran
  2. Depresi atau paranoia
  3. Hiperventilasi atau pernapasan berlebihan
  4. Detak jantung tidak teratur atau aritmia
  5. Otot berkedut
  6. Serangan panik

Gejala berat dari hiperkapnia ini bisa menyebabkan komplikasi lain. Oleh karenanya, seseorang perlu perawatan medis segera.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jenazah Corona Dimasukkan Peti Karena Organnya Hilang?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI