Anak Kejang Saat Demam, Ini Anjuran Dosis Parasetamol dari Dokter

Selasa, 09 Juni 2020 | 12:03 WIB
Anak Kejang Saat Demam, Ini Anjuran Dosis Parasetamol dari Dokter
Ilustrasi: Anak Kejang Saat Demam, Ini Anjuran Dosis Parasetamol dari Dokter. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak yang kejang saat demam kerap membuat orangtua panik.

Salah satu scara yang dilakukan banyak orangtua ialah dengan memberinya parasetamol untuk menurunkan suhu panasnya.

Namun, Dokter spesialis anak Dr. Harijadi Sp.A mengatakan bahwa pemberian dosis harus disesuaikan dengan kondisi dan berat tubuh anak.

"Dosis parasetamol dapat diberikan untuk anak sebanyak 10-15 miligram per kilogram berat anak per berapa kali pemberian obat dalam satu hari," jelas Harijadi dalam webinar perayaan ulangtahun IDAI yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Primaku, Selasa (9/6/2020).

Baca Juga: Dokter: Demam Usai Imunisasi Hanya Terjadi Pada 25 Persen Anak

Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)
Ilustrasi Anak Kejang Saat Demam, Ini Anjuran Dosis Parasetamol dari Dokter. (Shutterstock)

Ia menyarankan, pemberian ulang parasetamol diberikan setiap 4 hingga 6 jam sekali. Selain parasetamol, obat yang bisa diberikan juga ibuprofen.

Namun dosis ibuprofen harus lebih sedikit dari parasetamol sebab efek samping yang ditimbulkan bisa lebih kuat.

Harijadi menyarankan dosisnya cukup 5-10 mg/kg berat anak/berapa kali pemberian obat dala sehari.

"Maksimal pemberian cukup 3-4 kali dalam sehari. Karena ibuprofen memberikan efek lebih kuat dari parasetamol," katanya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa pemberian obat itu tidak akan menurunkan risiko anak mengalami kejang demam.

Baca Juga: Demam akibat Serbuk Sari, Pria Ini Sempat Mengira Terinfeksi Covid-19!

Tujuan memberikan obat demam justru agar suhu tubuh anak turun dan lebih nyaman. Sehingga anak lebih nyaman, bisa makan, minum, tidur.

Harijadi mengingatkan, anak yang mengalami kejang demam harus diberikan minum lebih banyak.

Karena proses perubahan suhu terjadi lebih cepat dan menyebabkan anak kehilangan cairan.

"Kejang demam terjadi akibat kenaikan suhu tubuh secara cepat, singkat, dan tinggi. Sedangkan kita tahu obat demam membutuhkan waktu untuk mencapai efek maksimal," kata dia.

Sedangkan anak demam menggigil tahu-tahu kejang. Akibatnya obat demam tidak terlalu membuat efek kejang hilang.

"Tapi tentunya tetap diberikan agar anak tetap nyaman dan demam tidak makin tinggi jadi risiko kejang akan makin kecil," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI