Suara.com - China disebut mampu memiliki vaksin untuk kebutuhan darurat beberapa bulan kedepan.
"China dapat memiliki vaksin Covid-19 untuk digunakan dalam keadaan darurat pada awal musim gugur ini (sekitar september)," kata pakar pernapasan China, Zhong Nanshan.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), perkiraan Zhong sejalan dengan komentar Gao Fu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC China) yang menyatakan, bahwa pihaknya sedang menyusun pedoman pemberian vaksin.
Pedoman itu disusun untuk menentukan siapa yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin, kapan harus menerimanya, dan kondisi apa yang akan membuat penggunaan darurat vaksin.
Baca Juga: Benny Likumahuwa Meninggal, Barry : My Hero, I Love You Pap!
Selain China, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Antony Fauci juga telah membuat komentar serupa dan mengatakan 100 juta dosis mungkin siap pada akhir tahun bahkan sebelum akhir uji klinis.
Zhong mengatakan herd immuniry tanpa intervensi tidak dapat dicapai tanpa angka kematian yang tinggi, sehingga vaksin menjadi aspek yang sangat diperlukan.
"Kekebalan alami membutuhkan 60 hingga 70 persen populasi suatu negara untuk terinfeksi oleh virus corona. Jika itu terjadi, maka bisa menyebabkan jumlah kematian 30 hingga 40 juta jiwa," kata Zhong dalam acara langsung yang diselenggarakan oleh raksasa teknologi Baidu.
"Satu-satunya solusi sekarang adalah vaksinasi massa," tambahnya.
Lima vaksin yang dikembangkan oleh para ilmuwan China sedang menjalani uji coba manusia.
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Pantau Kekerasan pada Anak Buah Kapal Indonesia
Data menunjukkan bahwa dalam pengujian kera, vaksin dari China yang menggunakan patogen tidak aktif dapat menginduksi antibodi tingkat tinggi. Hal tersebut bisa melindungi tubuh dan memberikan perlindungan yang sangat efisien terhadap Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.