Suara.com - Memasuki masa transisi Covid-19, sejumlah karyawan telah kembali bekerja ke kantor. Guna mencegah penyebaran virus tersebut, beberapa kantor memasang sekat pemisah di meja kantor.
Namun, sebuah eksperimen yang dilakukan Japan's Riken Centre for Biosystems Dynamic Research menunjukkan bahwa upaya pencegahan tersebut tidak efektif dalam mengurangi penyebaran virus corona.
Dilaporkan AsiaOne, dalam video yang diunggah di Twitter, menunjukkan bahayanya batuk di dalam kantor. Hal ini berdasarkan sejauh mana partikel virus dapat menyebar.
Superkomputer dari Riken menjalankan sebuah simulasi empat orang yang duduk berhadapan di meja yang sama, namun dipisahkan oleh sekat pemisah.
Baca Juga: Zona HIjau Wabah Corona, Sekolah di Tegal dan Rembang Sudah Boleh Dibuka
Di awal video, seseorang yang terinfeksi batuk dan partikel virus berkontak dengan sekat pemisah. Partikel itu kemudian bergerak melintasi sekat dan jatuh ke wajah orang di sisi lainnya.
Kemudian tes kedua menunjukkan bahwa sekat pemisah paling tidak harus lebih tinggi daripada kepala agar lebih efektif mencegah penyebaran virus infeksi.
Akan tetapi, tetap saja masih belum ideal, sebab masih ada partikel virus yang jatuh ke meja orang yang ada di sebelahnya, menurut video tersebut.
Sebuah eksperimen awal yang dilakukan stasiun televisi NHK menunjukkan bahwa virus corona sangat mudah dan cepat menyebar. Virus ini bisa menyebar pada orang dalam jamuan makan hanya kurang dari 30 menit.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk ingat melakukan etika batuk, yakni menutup mulut menggunakan tisu atau bagian dalam siku sebagai salah satu upaya pencegahan selama di kantor.
Baca Juga: Catat 24 Protokol Kesehatan di Tempat Kerja Jakarta