Catat! Perempuan dengan Kondisi Ini Perlu Lakukan Pembekuan Sel Telur

Senin, 08 Juni 2020 | 22:09 WIB
Catat! Perempuan dengan Kondisi Ini Perlu Lakukan Pembekuan Sel Telur
Pembekuan sel telur. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah dengan sel telur bisa membuat perempuan sulit mendapatkan buah hati. Tapi lewat teknologi egg banking alias pembekuan sel telur, masalah ini bisa diatasi.

Egg banking adalah metode penyimpanan sel telur untuk nanti digunakan menjalankan program bayi tabung di kemudian hari dengan suaminya yang sah. Keunggulannya, kualitas sel telur yang digunakan adalah sel telur muda di usia ia menyimpan sel telur sebelum menikah.

"Perempuan yang karirnya sedang bagus masih memungkinkan menyimpan sel telurnya. Tidak sadar dia sudah tidak punya kesempatan menyimpan sel telur dan punya keturunan. Penggunaan sel telur ini juga harus ada surat pernikahan yang sah," ujar dr. Ivan R. Sini, SpOG, President Director PT Morula Indonesia, dalam Online Press Conference, Senin (8/6/2020).

Scientific Director PT Morula Indonesia, Prof. Arief Boediono, PhD yang selama aktif melayani program bayi tabung di Indonesia, mengatakan Morula saat ini sudah menyimpan lebih dari 10 ribu baik yang berbentuk embrio, sperma, maupun sel telur.

Baca Juga: Menyimpan Sel Telur dan Sperma Beku, Apa Keuntungannya?

Penyimpanan sel telur kata Prof. Arief tidak ada tanggal kadaluarsa atau expired-nya, karena disimpan dalam suhu yang membuat metabolisme tidak memungkinkan untuk berkembang, tapi sel telur tidak mati.

Ilustrasi sebuah sel telur dan sperma (Shutterstock).
Ilustrasi sebuah sel telur dan sperma (Shutterstock).

"Disimpan dengan metabolismenya 0 tapi tidak mati, tapi kan ibunya nggak bisa berhenti (terus bertambah umurnya," kata Prof. Arief.

Oleh sebab itu kata dia, ada baiknya sel telur digunakan di bawah usia 38 karena hasilnya akan lebih baik. Pembuahan kepada sel telur juga harus menggunakan sperma dari suami yang dibuktikan dengan surat nikah yang sah, sehingga bayi tabung di Indonesia tidak bisa sembarangan.

Tidak hanya sel telur, sperma juga bisa disimpan atau dibekukan. Ini biasanya dimanfaatkan bagi pasangan suami istri yang berjauhan, atau tugas di luar kota, pembuahan tetap bisa dilakukan meski tanpa kehadiran suami, karena suami sudah menyimpan spermanya.

Bisa juga dimanfaatkan bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi, biasanya sel telur atau sperma akan terganggu atau bahkan habis karena efek samping radiasi, maka egg banking atau penyimpanan sperma bisa dilakukan untuk menjaga tetap sehat, sehingga tetap bisa memiliki keturunan.

Baca Juga: Pentingnya Simpan Sel Telur dan Sperma Bagi Pengidap Kanker

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI