Waspada! Terus Berpikiran Negatif Berkaitan dengan Risiko Demensia

Senin, 08 Juni 2020 | 18:53 WIB
Waspada! Terus Berpikiran Negatif Berkaitan dengan Risiko Demensia
Ilustrasi lelaki mengalami demensia (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berpikir negatif bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan kita meski tidak secara langsung. Tak hanya itu, pikiran negatif juga berkaitan dengan demensia di masa depan.

Sebuah studi baru menemukan, pemikiran negatif yang terjadi berulang kali dikaitkan dengan penurunan kemampuan kognitif dan 'menabung' dua protein berbahaya yang dapat menyebabkan Alzheimer.

"Kami menemukan pemikiran negatif berulang dapat menjadi faktor risiko baru untuk demensia," kata penulis studi, Dr Natalie Marchant, seorang psikiater dan peneliti senior di departemen kesehatan mental di University College London, dikutip CNN Internasional.

Hasil ini didapatkan dari analisis terhadap lebih dari 350 orang di atas usia 55 tahun. Sekitar sepertiga dari peserta menjalani pemindaian otak PET (positron emission tomography) untuk mengukur endapan protein tau dan beta amyloid, dua protein penyebab penyakit alzheimer, jenis demensia yang paling umum.

Baca Juga: Sering Kencing Mendadak karena Sulit Menahan? Awas Tanda-tanda Demensia!

Ilustrasi (shutterstock)
Ilustrasi demensia (shutterstock)

Pemindaian menunjukkan orang yang menghabiskan banyak waktunya berpikir negatif memiliki lebih banyak penumpukan tau dan beta amyloid, memori yang lebih buruk dan penurunan kognitif yang lebih besar selama periode empat tahun.

Studi ini pun menguji tingkat kecemasan dan depresi, dua faktor yang juga dapat menurunkan kemampuan kognitif seseorang.

Hanya, kadar tau dan beta amyloid tidak meningkat pada orang yang sudah tertekan dan cemas. Karenanya, peneliti curiga pemikiran negatif berulang kali mungkin menjadi alasan utama mengapa depresi dan kecemasan bisa menjadi faktor alzheimer.

"Diambil dari studi lain, yang menghubungkan depresi dan kecemasan dengan risiko demensia, kami memperkirakan pola berpikir negatif kronis selama jangka waktu lama juga dapat meningkatkan risiko demensia," sambung Dr Marchant.

Menurut ahli saraf Dr. Richard Isaacson, pendiri Alzheimer's Prevention Clinic di NYork-Presbyterian and Weill Cornell Medical Center, ini adalah studi pertama yang menunjukkan hubungan biologis antara pemikiran negatif berulang dan patologi alzheimer.

Baca Juga: Orang dengan Riwayat Genetik Demensia Berisiko Terinfeksi Corona Covid-19?

"Memberi dokter cara yang lebih tepat untuk menilai risiko dan menawarkan intervensi yang lebih pribadi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI