Suara.com - Tidak hanya masa pendidikan yang memakan waktu lama, biaya yang dikeluarkan untuk menjadi seorang dokter juga tidak sedikit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih.
Kata Daeng, biaya perkuliahan di Fakultas Kedokteran lebih mahal dari jurusan lainnya dengan biaya per semester atau per enam bulan bisa memakan biaya hingga lebih dari Rp 20 juta.
Informasi tersebut Ia dapatkan dari keponakannya yang juga menempuh jurusan kedokteran.
Baca Juga: Kabar Gembira, Vaksin Virus Corona Berbentuk Inhaler Akan Siap Agustus
"Saya tahu karena keponakan sekolah ke dokteran juga di UGM, itu per semester juga sampai Rp 15 juta, ada yang sampai Rp 20 juta, mungkin di atas Rp 20 juta, itu per semester," ujar dr. Daeng saat berbincang dalam channel youtube Aagym Official, Senin (8/6/2020).
Biaya per semester ini dikalikan dengan lama ia berkuliah. Jika masa pendidikan paling sebentar untuk menjadi dokter umum perlu bersekolah selama 5 tahun, itu artinya minimal biaya yang harus dikeluarkan untuk 10 semester bisa mencapai Rp 200 juta.
"Kalau 5 tahun itu dikalikan 10 smester, lumayan. Kalau sekarang hampir sama antara (universitas kedokteran) negeri dan swasta sama aja, kebutuhan SPP-nya hampir sama sekitar Rp 20 juta per semester," kata dia lagi.
Catatan lainnya, itu hanya biaya sekolah dan belum termasuk biaya hidup sehari-hari.
Belum lagi biaya kembali bersekolah untuk mengambil spesialis. Itu biasa dilakukan guna mendapatkan praktik dan menambah pemasukan.
Baca Juga: Cantiknya Espadrilles, Alas Kaki Favorit Kate Middleton dan Meghan Markle!
"Karena kalau sudah sekolah spesialis itu sudah nggak boleh praktik biasanya kawan-kawan, udah fokus sekolah, jadi mungkin tanggungan jadi dokter umum dipakai untuk biaya selama menempuh spesialis untuk 4 tahun, jadi vakum tidak bekerja selama bersekolah," jelasnya.