Suara.com - Perkataan Duta Besar China untuk Inggris disensor setelah membocorkan, bahwa negaranya telah memproduksi vaksin Covid-19 pada sekelompok bos perusahaan obat-obatan.
Dilansir dari The Sun, Liu Xiaoming mengatakan China telah maju dalam hal penelitian tentang vaksin. Ia bersikeras bahwa negaranya telah berada pada tahap empat dari proses pembuatan vaksin.
Tahap keempat berarti vaksin siap untuk diluncurkan.
“Kami berada pada fase keempat dari proses. Kami ingin membuat ini tersedia bagi dunia," kata Liu Xiaoming.
Baca Juga: Kilas Balik, 4 Konflik Krisdayanti dengan Aurel dan Azriel di Media Sosial
Liu mengatakan pada acara webinar yang telah mengejutkan beberapa anggota dari perusahaan obat internasional.
Namun, ketika berbagai media meminta transkrip pertemuan dari kedutaan China itu, pihak kedutaan telah mengedit rekaman transkrip mereka.
Pihak diplomat mengirim dokumen yang telah mengubah kata-kata "fase keempat" menjadi "fase kedua."
Fase dua adalah ketika suatu obat diuji pada manusia selama uji coba.
Dalam pertemuan itu, duta besar juga mengatakan bahwa pihaknya ingin menyediakan vaksin di negara miskin.
Baca Juga: Masa Larangan Habis, Warga Sudah Boleh Mudik Belum?
“Kami ingin vaksin tersedia dan dapat diakses oleh negara-negara miskin dan kurang berkembang," kata dia.
“Kami selalu percaya bahwa Covid-19 telah menyatukan dunia. Kami percaya akan masa depan bersama bagi umat manusia,” tambahnya.
Ungkapan dubes terjadi setelah Oxford melaporkan, bahwa vaksin virus corona dapat siap untuk diberikan dalam bentuk inhaler bulan Juli.
Dalam pertemuan lain, China juga menyatakan akan meningkatkan kerja sama internasional jika berhasil mengembangkan vaksin virus corona (Covid-19). Hal ini disampaikan Menteri Sains dan Teknologi China, Wang Zhigang dalam jumpa pers di Beijing, China.
Sebelumnya, pemerintah China telah mengalokasikan dana sebesar 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 281 miliar untuk Aliansi vaksin dan Imunisasi Global (GAVI), selama periode 2021 hingga 2025.
Langkah ini untuk meningkatkan kerja sama vaksin Covid-19 secara global dalam pengembangannya, sejalan dengan komitmen untuk menyediakan kebutuhan masyarakat global.