Suara.com - Pembatasan perjalanan selama pandemi virus corona membuat seorang pria berusia 31 tahun dioperasi oleh robot bernama Da Vinci XI. Bukan operasi ringan, ia menjalani prosedur untuk mengekstraksi tumor 5 cm yang melekat pada dua pembuluh darah utama di perutnya.
Dilansir dari The Sun, Archie Fernando, konsultan ahli bedah urologi di Guy's and St Thomas NHS Foundation Trust melakukan operasi pada Mo Tajer (31) dari West Hampstead, London pada 21 Mei.
Dengan bantuan teknologi augmented-reality, Fernando dipandu oleh pakar Jim Porter, direktur medis untuk bedah robot di Pusat Medis Swedia di Seattle. Porter menavigasi operasi Fernando dari ruang tamu rumahnya yang berjarak 7563 km dari meja operasi.
Dokter Porter sendiri merupakan salah satu praktisi laparoskopi terkemuka di dunia, ia juga dikenal sebagai bedah perut lubang kunci.
Baca Juga: Banyak Pasien Tak Jujur, 52 Tenaga Medis di Papua Terpapar Virus Corona
"Rasanya seperti menjadi pemain di lapangan tenis dan memiliki pelatih disampingnya," kata Fernando.
Meski dipandu jarak jauh, operasi revolusioner itu sukses dan pasien telah pulih.
"Setiap hari saya bangun dan saya merasa lebih kuat dan lebih kuat," kata Tajer.
Tajer didiagnosis menderita kanker testis dan menjalani empat siklus kemoterapi yang mengecilkan sebagian besar kanker. Tetapi hasil pemindaian mengungkapkan tumor telah melekat pada arteri utama yang membawa darah menjauh dari jantung dalam tubuh dan vena cava inferior.
Tidak dapat terbang ke Seattle untuk berkonsultasi dengan spesialis, yakni dokter Porter selama krisis Covid-19. Dokter Fernando memutuskan untuk berkonsultasi lebih jauh di pusat kanker Guy.
Baca Juga: Azriel Hermansyah Ancam Buka Rekaman Raul Lemos Memaki Keluarganya
Teknologi yang terlibat dalam bedah sebelumnya telah digunakan untuk membantu ahli bedah yang beroperasi di zona perang.
Fernando menggunakan teknologi dari Proximie, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Nadine Hachach-Haram, seorang konsultan bedah plastik dan kepala inovasi klinis di Guy's and St Thomas.
Porter mengatakan bahwa ini bisa menjadi teknologi masa depan. Di ruang operasi, Fernando dapat melihat bagaimana Porter menggunakan jari-jarinya untuk menunjukkan di mana sayatan dapat dibuat dengan lengan robot.