Sebagai aturan umum, semakin tinggi kandungan kafein dalam kopi, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami gejala tersebut.
Banyak orang yang mengaitkan pemberian espresso dengan kadar kafein di cafe-cafe kopi umum. Double shots espresso (penyajian standar di kebanyakan cafe kopi) sebenarnya mengandung lebih sedikit kafein (sekitar 150mg) daripada secangkir kopi Starbucks 16-ons (330mg).
Bagaimana dengan keasaman?
Kandungan asam pada kopi dapat bertanggung jawab dalam membuat perut mulas.
Baca Juga: Konsumsi Kopi Tidak Berbahaya Bagi Jantung, Mitos atau Fakta?
"Orang-orang dengan jaringan kerongkongan, lambung dan/atau usus yang meradang mungkin sangat sensitif terhadap minuman berasam tinggi seperti kopi, karena keasaman ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di jaringan sensitif ketika terpapar," kata Samuels.
Jika masih ingin mengonsumsinya, mungkin dapat memilih espresso.
"Satu studi menemukan espresso, French roast dan dark-roast kopi lainnya mungkin kurang mengiritasi karena mengandung senyawa N-methylpyridium, yang hanya diproduksi saat roasting, yang menghambat produksi asam lambung," tambah Samuels.
Menambahkan susu ke dalam kopi hanya akan meningkatkan keasamannya, dan penambahan gula dapat meningkatkan diabetes tipe 2.
"Minuman kopi dengan tambahan gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ini benar-benar tergantung pada masing-masing orang dan apa yang bagus untuk tubuh mereka," tandasnya.
Baca Juga: Minum Kopi Satu Cangkir Setiap Hari, Bisa Cegah Penyakit Batu Empedu!