Suara.com - Aturan new normal di tengah virus corona Covid-19 yang belum usai tentu hal yang terasa berbeda. Pada kehidupan baru ini, semua orang diminta untuk mengenakan masker, menjaga jarak sosial dan menjaga kebersihan.
Penggunaan masker kala new normal itulah yang mungkin akan terasa aneh. Semua orang tidak bisa melihat wajah orang lain dengan jelas akibat pemakaian masker.
Tetapi, semua orang tidak bisa melepaskan masker untuk melindungi dirinya dari infeksi virus corona Covid-19. Karena, vaksin atau obat untuk melawan virus corona belum ditemukan.
Padahal wajah seseorang bisa menggambarkan banyak hal, seperti penuaan, kebahagiaan, isi hati dan lainnya.
Baca Juga: Singkirkan Perut Buncit, Ini Cara Sederhana Hilangkan Lemak Perut
Sehingga banyak orang mungkin akan lebih sulit mengenali maupun membaca isi hati orang hanya dengan melihat bagian mata ketika memakai masker.
Dilansir oleh Telegraph, saat ini penggunaan masker menandakan ketakutan dan cara perlindungan diri seseorang terhadap suatu penyakit.
Mulanya, semua orang diminta memakai masker untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain dari virus. Karena itu, orang New York akan langsung menegur orang lain yang tak mengenakan masker ketika berpergian.
Saat seseorang mengenakan masker, maka secara paradoksal itu terlihat seperti tindakan perlindungan diri,
Namun, ketidaknyamanan dalam penggunaan masker di kehidupan "new normal" bisa menempatkan diri kita pada lingkaran psikologis, yang mengubah konsep perlindungan diri atau pencegahan virus menjadi sesuatu yang terasa aneh dan mengganggu.
Baca Juga: Peneliti: Obat Asam Lambung Bisa Atasi Virus Corona Covid-19 dalam 48 Jam
Efek penggunaan masker di era "new normal" itulah yang akhirnya memengaruhi psikologis seseorang. Kondisi itu pula yang akan mengaburkan pesan bahwa pemakaian masker bertujuan untuk melindungi pemakainya maupun orang di sekitarnya.