Dinkes Pekanbaru Kembali Catat Kasus Baru Pasien Demam Berdarah

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 05 Juni 2020 | 14:18 WIB
Dinkes Pekanbaru Kembali Catat Kasus Baru Pasien Demam Berdarah
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat hingga pekan ke-22 tahun 2020 ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) bertambah lima sehingga saat ini tercatat 385 kasus dibandingkan periode yang sama minggu ke 21 yang hanya 380 kasus.

"Artinya lima orang yang sakit dan sudah mendapat penanganan kesehatan yang baik sisanya sudah sembuh," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru M Amin melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pekanbaru, Maisel Fidayesi, dalam keterangannya di Pekanbaru, Riau, Jumat (5/6/2020).

Menurut Maisel dari lima kasus DBD itu penambahan kasus berasal dari tiga kecamatan seperti Kecamatan Sail bertambah satu kasus, Kecamatan Tenayan Raya bertambah tiga kasus dan Kecamatan Payung Sekaki satu kasus.

"Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat perlu diterapkan warga dalam upaya memberantas DBD karena faktor lingkungan yang menentukan keberhasilan penuntasan kasus DBD itu," katanya.

Baca Juga: Penelitian Temukan Covid-19 Bisa Mengganggu Kesuburan Lelaki

Ia mengatakan DBD merupakan persoalan lingkungan, partisipasi masyarakat menjaga lingkungan sangat diperlukan untuk menata lingkungan supaya nyamuk Aedes aegypti itu tidak bertelur lagi.

"Meski saat ini instansi pemerintah dan Diskes Pekanbaru terfokus pada penanganan Covid-19, namun demikian kasus-kasus DBD juga menjadi prioritas untuk ditanggulangi sebab DBD juga merupakan penyakit mematikan," katanya.

Kasus DBD tetap ditangani, katanya, hingga perlu melakukan pengasapan rumah-rumah warga seperti fogging. Disamping itu, Puskesmas juga terus memaksimalkan peran dan fungsinya dan senantiasa mengajak warga supaya tetap ikut membersihkan lingkungan bersama, melakukan 3M plus.

3M plus yakni lakukan minimal satu kali dalam seminggu kegiatan menguras tempat penampungan air, selain menguras, juga harus menyikat dinding tempat-tempat penyimpanan air tersebut karena telur nyamuk Aedes aegypti dapat menempel dengan cukup kuat pada dinding-dinding penampungan air.

Setelah menguras tempat air, menutup tempat-tempat penyimpanan air di sekitar kita, karena hal ini dapat mencegah nyamuk untuk dapat bertelur di sana.

Baca Juga: Wisata Pantai Jakarta Dibuka 8 Juni, Destinasi yang Jadi Rekomendasi

Berikutnya yakni menyingkirkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang kemungkinan dapat menampung sisa-sia air hujan atau genangan air lainnya, karena genangan-genangan air yang ditampung dalam barang-barang bekas ini juga dapat menjadi sarana nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI