Suara.com - Serangan jantung termasuk kondisi darurat medis serius yang membutuhkan bantuan ahli medis segera. Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya darah yang mencapai jantung.
Pasokan darah yang kurang itulah menyebabkan fungsi jantung rusak dan mengakibatkan kematian. Serangan jantung juga bisa menjadi gejala penyakit jantung koroner, yang mana timbunan lemak menumpuk di arteri dan membatasi jumlah darah mencapai jantung.
Selama ini banyak orang mengaitkan gejala serangan jantung berupa nyeri dada dan bahu. Ada pula beberapa orang yang mengalami gejala berupa pendarahan gusi atau kaki bengkak.
Anda bisa melihat tanda lain serangan jantung dari pergelangan kaki. Jika seseorang mengalami pembengkakan pergelangan kaki, maka akan terlihat lekukan pada kulit sekitarnya setelah melepas kaus kaki.
Baca Juga: Waspadai, Tanda-tanda Kamu Alami Stres Kronis Saat di Rumah Aja
"Tanda-tanda seperti pembengkakan pergelangan kaki atau penambahan berat badan tidak selalu menandakan serangan jantung atau Anda memiliki penyakit jantung," kata Dr Carl Orringer, associate professor of medicine dan direktur Preventative Cardiovascular Medicine di University of Miami Miller School of Medicine dikutip dari Express.
Karena, diagnosis risiko serangan jantung juga perlu gejala lain, seperti penyakit jantung, studi laboratorium dan riwayat penyakit kaluarga.
Retensi cairan di kaki dan tungkai dikenal sebagai edema perifer. Edema ini bisa muncul sebagai bekas kaus kaki yang muncul di pergelangan kaki.
Dokter umum juga bisa memeriksa tanda ini dengan menekan pergelangan kaki atau tulang kering menggunakan jari untuk melihat adakah bekas penyok di kulitnya. Bekas tekanan ini dikenal sebagai pitting edema dan bisa mengindikasikan gagal jantung kongestif.
Edema mungkin merupakan tanda gagal jantung, karena ketika jantung tidak memompa dengan baik, cairan dari dalam pembuluh darah cenderung bocor ke jaringan di sekitarnya.
Baca Juga: Dokter Bagikan Kiat Hindari Covid-19 Bagi Pasien dengan Penyakit Penyerta
Kaki dan pergelangan kaki adalah area yang umum terjadi edema, karena efeknya dari gravitasi. Dr Orringer pun mengatakan edema perifer mungkin disebabkan oleh sejumlah masalah.