Angka Kematian Pasien Anak Tinggi, IDAI Bentuk Satgas Covid-19

Jum'at, 05 Juni 2020 | 08:30 WIB
Angka Kematian Pasien Anak Tinggi, IDAI Bentuk Satgas Covid-19
Ilustrasi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah membentuk Satgas Covid-19 untuk menangani kasus infeksi virus corona jenis baru tersebut pada anak-anak. 

Ketua Satgas Covid-19 IDAI Dr. Yogi Prawira, Sp.A(K) mengatakan, pembentukan satgas itu awalnya untuk mengumpulkan data terkait Covid-19 yang menimpa anak-anak di seluruh Indonesia.

"Ketua IDAI dokter Aman awalnya berusaha melakukan update, jadi setiap minggu mengumpulkan data dari seluruh Indonesia apakah sama besarnya seperti di luar negeri. Dan ternyata cukup banyak masalah," kata Dr. Yogi Prawira, Sp.A(K) lewat siaran tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (4/6/2020).

Ia menyampaikan bahwa jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak di Indonesia memang tidak berbeda seperti di negara lain. Rata-rata proporsinya sekitar 5-10 persen dibandingkan pasien Covid-19 orang dewasa dan lansia.

Baca Juga: Mulai Senin 8 Juni, RPTRA hingga Museum di Jakarta Dibuka untuk Umum

Yoga menyampaikan, ada dua isu utama yang digaungkan Satgas Covid-19 IDAI saat ini.

Pertama, mengenai keselamatan dokter. Menurut Yoga, tenaga kesehatan, terutama yang menangani pasien Covid, berpotensi besar jadi penular virus bagi orang lain.

"Tapi kalau dia sakit lalu di rumahkan lama-lama rumah sakit akan tutup," ucapnya.

Isu kedua, Yoga mengatakan bahwa meski jumlah pasien Covid-19 anak-anak sama dengan negara lain tetapi mortalitas atau angka kematiannya justru lebih tinggi.

"Pada awalnya kita fokus bagaimana menjaga anak yang sudah terpapar mendatkan perawatan baik. Sekarang, waktunya kita memikirkan bagaimana anak-anak tetap sehat jangan sampai malah terinfeksi lalu menjadi healthy carrier dan menyebarkan pandemi ini," tuturnya.

Baca Juga: Lima Pesan Komnas HAM untuk Jokowi Soal Kasus HAM Berdarah Paniai

Salah satu penyebab kematian pasien Covid-19 anak-anak juga disebabkan penyakit penyerta atau komorbid.

"Beberapa anak ternyata mengalami komorbid yang beragam salah satunya masalah gizi yang menyebabkan stunting. Angka stunting kita cukup tinggi," katanya.

Data IDAI menunjukan, jumlah anak-anak yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 sebanyak 3.324 orang hingga 18 Mei. Dari jumlah tersebut 129 di antaranya meninggal dunia.

Sementara jumlah anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 584 anak dengan angka kematian 14 orang. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI