Sempat Menunda, WHO Lanjutkan Uji Coba Hidroksiklorokuin

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 05 Juni 2020 | 07:52 WIB
Sempat Menunda, WHO Lanjutkan Uji Coba Hidroksiklorokuin
Ilustrasi hidroksiklorokuin (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pencarian pengobatan potensial virus corona Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada hari Rabu (03/06/2020) bahwa uji coba hidroksiklorokuin akan dilanjutkan.

Pada 25 Mei lalu, WHO sempat mengumumkan bahwa untuk sementara waktu menunda uji coba klinis, dilansir dari Times of India.

Keputusan badan kesehatan PBB itu muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, menunjukkan bahwa hidroksiklorokuin dapat meningkatkan risiko kematian di antara pasien Covid-19.

Kelompok eksekutif yang disebut Solidarity Trial, di mana ratusan rumah sakit di seluruh dunia telah mendaftarkan pasien untuk menguji beberapa kemungkinan perawatan untuk Covid-19, mengambil keputusan tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Lagi, WHO Sebut 2 Warga Kongo Terinfeksi Ebola

Komite keamanan dan pemantauan data dari Solidarity Trial telah meninjau data tersebut.

"Atas dasar data kematian yang tersedia, anggota komite merekomendasikan bahwa tidak ada alasan untuk memodifikasi protokol percobaan," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah briefing berita virtual.

Ilustrasi Hidroksiklorouin (Freepik)
Ilustrasi Hidroksiklorouin (Freepik)

Kelompok eksekutif menerima rekomendasi dan mendukung kelanjutan uji klinis hidroksiklorokuin.

"Komite keamanan dan pemantauan data akan terus memantau dengan seksama keamanan semua terapi yang diuji dalam Solidarity Trial," tambah Tedros.

Lebih dari 3.500 pasien telah direkrut di 35 negara untuk mengambil bagian dalam uji coba ini.

Baca Juga: WHO Sanggah Klaim Dokter Italia yang Sebut Virus Corona Melemah

Hidroksiklorokuin biasanya digunakan untuk mengobati radang sendi. Namun tokoh masyarakat termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendukung obat itu untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19, mendorong pemerintah untuk membeli dalam jumlah besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI