Suara.com - Studi menemukan lansia lelaki lebih cuek dan tidak khawatir terhadap pandemi virus Corona Covid-19. Apa sebabnya?
Ada pula risiko gejala kanker usus yang bisa terjadi di belakang badan.
Simak berita kesehatan hari ini, Kamis (4/6/2020).
1. Studi: Pria Lanjut Usia Kurang Khawatir pada Covid-19, Masih Perlu Edukasi
Baca Juga: Hits Health: Rahasia Perut Rata Kate Middleton, Bahaya Vape untuk Anak
Penelitian baru telah menemukan pria yang sudah tua cenderung lebih sedikit khawatir dan membuat lebih sedikit perilaku dalam menanggapi pandemi Covid-19.
Studi yang terbit dalam The Journals of Gerontology menyimpulkan pria yang lebih tua mungkin memerlukan lebih banyak edukasi dan intervensi untuk memastikan bahwa mereka memahami risiko virus corona.
2. Dokter Bagikan Kiat Hindari Covid-19 Bagi Pasien dengan Penyakit Penyerta
Orang dengan penyakit penyerta atau komorbid, masuk dalam kelompok yang rentan terinfeksi virus corona penyebab sakit Covid-19.
Baca Juga: Hits Health: Makanan Tinggi Gula, Efek Ganja Pada Tubuh dan Otak
Beberapa jenis penyakit komorbid diantaranya adalah hipertensi, jantung, juga diabetes. Hal ini bisa mengakibatkan pengobatan Covid-19 semakin sulit.
3. Tak Pernah Pakai Masker, Donald Trump Disebut Dalam Keadaan Sehat
Kesehatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat jadi sorotan, karena tak pernah menggunakan masker saat tampil di depan umum.
4. Waspada! Kanker Usus Bisa Ditandai dengan Nyeri Bagian Belakang Tubuh
Kanker usus adalah istilah umum untuk kanker yang berkembang di usus besar dan kadang-kadang dikenal sebagai kanker usus besar atau dubur. Saat awal menyerang tubuh, tanda kanker ini cukup halus dan tidak disadari.
Dilansir dari Express, tanda-tanda peringatan dini kanker usus bisa sangat halus, salah satu tanda peringatan paling awal dari kanker usus adalah rasa sakit di anus Anda.
5. Mantan Bos MI6 Sebut Ada Bukti Virus Corona Berasal dari Lab di China
Seorang mantan kepala MI6 meyakini bahwa pandemi virus corona atau Covid-19 berasal dari kecelakaan di laboratorium di China.
Sir Richard Dearlove yang menghabiskan 38 tahun dengan dinas intelijen Inggris, mengatakan ia telah melihat laporan ilmiah baru yang menyarankan virus itu direkayasa oleh para ilmuwan di China.