Suara.com - Memasuki masa normal baru atau new normal meningkatkan imunitas tubuh dengan jamu tentu jadi salah satu cara untuk terhindar dari virus corona.
Seperti diketahui, jamu sendiri memang dipercaya berkhasiat untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh hingga mengurangi peradangan dan kadar lemak tubuh.
Tentunya, banyak orang bertanya-tanya, kapan sebaiknya Anda mengosumsinya, khususnya di masa new normal?
"Setiap hari, boleh 2-3 kali sehari sebelum makan," ujar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/6/2020)
Baca Juga: Transisi New Normal Jakarta, Toko-toko Boleh Buka dengan Skema Ganjil Genap
Indonesia sendiri juga memang terkenal memiliki aneka ragam jamu.
Berbagai racikan jamu yang bisa menjadi pilihan Anda, antara lain kunyit asam, beras kencur ditambah lemon, sambiloto bagi yang toleran dengan cita rasa pahit, jahe ataupun empon-empon.
Hanya saja, menurut Tania, untuk mereka yang memiliki keluhan semisal di lambung, sebaiknya meminum jamu setelah makan.
"Kalau ada keluhan nyeri lambung ya sebaiknya minuman-minuman jamu atau herbal tersebut diminum sesudah makan ya, kecuali misalnya dia tidak ada keluhan lambung bisa diminum duluan minuman jamu herbalnya sebelum makan," tutur dia.
Bagi Anda yang kadar kolesterol jahat dalam darahnya tinggi, konsumsi jamu disarankan untuk menurunkan kadar LDL. Jenis jamunya bisa terserah Anda.
Baca Juga: Simak! 8 Protokol Kesehatan Rekomendasi PDEI saat New Normal
"Karena hampir semua jamu-jamu itu menurunkan kadar kolesterol LDL," tutur Tania.
Dia memberikan contoh ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh berbahan dasar jahe, pegagan, temulawak dan gula merah.