Suara.com - Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menyebutkan bahwa hidroksiklorokuin ternyata tidak efektif untuk mencegah seseorang dari paparan virus corona.
Dilansir dari Fox News, studi yang dijalankan oleh para peneliti dari University of Minnesota dan Canada ini menggunakan 821 peserta yang telah terpapar oleh virus corona.
Peserta tersebut terdiri dari tenaga kesehatan dan orang yang mungkin terpapar dari anggota keluarga yang terinfeksi.
Dari peserta yang berada dalam rentang usia 33-50 tahun, tak satupun yang menunjukkan gejala dan memiliki penyakit penyerta. Dalam empat hari paparan, peneliti secara acak memberikan hidroksiklorokuin atau placebo-nya.
Baca Juga: Klorokuin Diberikan untuk Pasien Covid-19 di Indonesia, Berapa Dosisnya?
"Hidroksiklorokuin tidak mencegah penyakit yang terkait dengan Covid-19 atau infeksi yang terkonfirmasi saat digunakan sebagai profilaksis pasca-paparan selama empat hari setelah paparan," demikian yang ditemukan oleh peneliti.
Ketua peneliti, Dr. David R Boulware dari University of Minnesota, mengatakan bahwa pesan yang diambil untuk masyarakat dari penelitian ini adalah apabila Anda terpapar Covid-19, maka hidroksiklorokuin bukan obat pasca-paparan atau terapi pencegahan yang efektif.
Namun, ada kekhawatiran yang cukup besar dalam menggunakan obat tersebut, yakni efek samping seperti gagal jantung, bronkospasme atau pengetatan otot-otot bronkus yang ringan atau parah, atau pemikiran bunuh diri.
Studi tersebut menemukan sekitar 40 persen vs 17 persen peserta mengalami efek samping, namun tak ada yang mengalami efek yang serius.
Beberapa studi awalan seperti di Prancis dan China, banyak yang menyebutkan penggunaan hidroksiklorokuin yang dikombinasikan dengan antibiotik dapat mempercepat pemulihan pasien Covid-19.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Brasil Perluas Penggunaan Obat Klorokuin
Bahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mendukung penggunaan tersebut, dan mengklaim telah mengonsumsi obat tersebut untuk mencegah terinfeksi.