Suara.com - Agar lebih sehat, orang harus memenuhi irama sirkadian, siklus 24 jam dalam tubuh yang bisa menginformasikan kapan tubuh harus tidur dan kapan harus bangun.
Dari irama sirkadian itu, ada loh jam tidur yang tidak boleh dilewatkan yaitu pukul 02.00 dini hari. Pada jam tersebut seseorang harus sudah tidur agar mendapatkan fase deep sleep yang sangat dibutuhkan tubuh.
"Kalau tidur tuh jam berapa tidur itu yang pasti durasinya dulu durasi antara 6 sampai 8 jam per hari dan jangan lewat dari jam 2 pagi. Kenapa? Karena jam 2 pagi ini dari irama sirkadian ini adalah deep sleep atau tidur ya itu paling dalam," Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK dalam diskusi RSPI Group Live Webinar, Rabu, (3/6/2020).
Ia mengatakan untuk mendapatkan deep sleep atau tidur dalam, maka sebisa mungkin pada pukul 21.00 malam sudah bersiap untuk pergi tidur, karena tubuh biasanya akan kembali aktif jam 6 pagi.
Baca Juga: Tubuh Sakit dan Kaku Setelah Bangun Tidur? Atasi dengan 5 Trik Ini!
Itulah mengapa jika bangun terlampau siang badan terasa tidak nyaman, dan justru tidak segar saat bangun tidur.
"Jadi di sini jam 9 kan ada sekresi hormon melatonin jadi seharusnya mulai jam segini sudah mulai tidur di antara jam 21.00 sampai jam 22.30, ini kita sudah mulai tidur dan nanti bangunnya di sekitar sini sekitar jam 06.00 ini," jelasnya.
Hormon melatonin sendiri adalah hormon yang meninabobokan seseorang untuk bisa tidur atau penghantar tidur, supaya seseorang bisa masuk ke fase tidur selanjutnya yaitu sleep deep, inti dari aktivitas tidur.
Selain berkaitan dengan tidur, melatonin juga memiliki efek antioksidan, itulah mengapa orang yang tidurnya cukup maka kulit akan terawat. Mengingat antioksidan sendiri bagus untuk kulit lebih sehat.
Baca Juga: Viral Kakek Mualaf Dibuang Keluarga, Tidur Dekat Tempat Sampah, Benarkah?