Tak Cuma Osteoporosis, Ini yang Terjadi Saat Kurang Kalsium dari Susu

Rabu, 03 Juni 2020 | 19:50 WIB
Tak Cuma Osteoporosis, Ini yang Terjadi Saat Kurang Kalsium dari Susu
Ilustrasi Tak Cuma Osteoporosis, Ini yang Terjadi Saat Kurang Kalsium dari Susu. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak Cuma Osteoporosis, Ini yang Terjadi Saat Kurang Kalsium dari Susu

Penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang telah umum diketahui masyarakat karena kurangnya kalsium dalam tubuh.

Namun sebelum mengalami osteoporosis, tubuh terancam mengalami osteopenia, penurunan kepadatan tulang, terutama perempuan.

Ilustrasi minum susu. (shutterstock)
Ilustrasi Tak Cuma Osteoporosis, Ini yang Terjadi Saat Kurang Kalsium dari Susu . (shutterstock)

"Osteponia ini proses sebelum osteoporosis. Sedangkan osteoporosis sudah terjadi pengeroposan tulang. Kalau osteponia ini banyak dialami perempuan biasanya di daerah tulang pinggul," kata Ketua Umum Pergizi Pangan Prof. Dr Hardinsyah MS dalam Webinar Perayaan Hari Susu Dunia bersama Frisian Flag, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Pemerintah India Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien COVID-19

Hardinsyah menyampaikan, berdasarkan penelitian yang dilakukan di Semarang pada 2017 disebutkan bahwa 50,6 persen masyarakat telah mengalami osteoponia.

Artinya kemungkinan yang mengalami osteopororis telah sebanyak 20-30 persen.

"Biasanya jumlah osteoporosis lebih sedikit daripada osteoponia," kata Guru Besar Ahli Gizi IPB itu.

Hardiansyah juga menegaskan, masih adanya mitos mengenai susu yang salab kaprah di masyarakat.

Salah satunya mitos mengenai penyakit jantung dan menyebabkan kematian akibat minum susu.

Baca Juga: 6 Artis Kerap Perankan ART di Sinetron, Ada yang Sudah Tiada

"Jadi minum susu tidak ada hubungannya dengan kematian dan sakit jantung. Justru sebaliknya, orang yang rajin minum susu satu hingga dua gelas sehari justru menurunkan empat persen risiko diabetes melitus tipe dua dan delapan persen menurunkan risiko stroke," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI