Suara.com - Masa karantina mandiri di rumah aja selama pandemi virus corona Covid-19 bisa memicu agoraphobia, akibat kecemasan berlebih. Kondisi ini membuat orang takut dengan ruang terbuka dan situasi yang dirasa tidak aman.
Profesor Paul Gilbert, seorang psikolog klinis di Uni Derby mengatakan, bahwa semua aspek pandemi virus corona Covid-19 ini bisa memperburuk atau memicu agoraphobia.
Agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan yang mana seseorang takut dan menghindari tempat atau situasi yang bisa menyebabkan panik, merasa terjebal, malu atau tidak berdaya.
Dilansir oleh Mayo Clinic, orang dengan agoraphobia sering mengalami kesulitan merasa aman di tempat umum, terutama di mana banyak orang berkumpul.
Baca Juga: Serangan Virus di Pembuluh Darah Bisa Memicu Fase Kedua Covid-19 yang Fatal
Seseorang mungkin merasa butuh teman atau berpergian ke tempat umum. Tapi, rasa takut yang luar biasa membuat mereka tidak bisa meninggalkan rumah.
Adapun gejala agoraphobia yang khas, meliputi ketakutan terhadap:
1. Meninggalkan rumah sendirian
2. Berada di kerumum atau antrian penuh
3. Berada di ruang tertutup, seperti lift, bioskop atau toko kecil
4. Berada di ruang terbuka, seperti tempat parkir, jembatan atau mal
5. Naik transportasi umum, seperti bus, pesawat atau kereta api
Situasi di atas bisa menyebabkan kecemasan karena Anda takut tidak bisa melarikan diri atau mencari bantuan. Jika Anda merasa mulai panik atau memiliki gejala lain yang melumpuhkan atau memalukan.
Baca Juga: Cegah Terpapar Virus Corona dengan Sanitasi Alat Makeup, Begini Caranya!