Suara.com - Korea Selatan memberlakukan pelarangan kegiatan berkumpul dan pertemuan besar, menyusul kembali meningkatnya kasus baru virus Corona.
Dilansir VOA Indonesia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, 37 dari 38 kasus baru berasal dari Metropolitan Seoul yang padat penduduk.
Ratusan kasus baru pada dua pekan terakhir juga terdeteksi di kawasan itu, termasuk di gudang raksasa milik raksasa bisnis online Coupang, yang menurut para pejabat gagal memberlakukan langkah-langkah pencegahan dan menjaga jarak para pekerjanya.
Sedikitnya, 20 kasus baru lainnya terkait dengan gereja-gereja dekat Seoul.
Baca Juga: Korea Selatan Bakal Uji Coba Obat Covid-19 di Eropa, Apa Alasannya?
Incheon, kota pelabuhan di sebelah barat Seoul, melarang pertemuan di sekitar 4.200 gereja dan fasilitas keagamaan lainnya.
Provinsi Gyeonggi, yang mengeliling ibukota, mengeluarkan perintah administratif untuk menutup gudang-gudang penyimpanan, rumah-rumah duka dan balai-balai pernikahan.
Menteri Kesehatan Park Neunghoo meminta umat Kristen serta para pegawai rumah sakit dan panti jompo menghindari pertemuan-pertemuan yang tidak perlu untuk mengurangi risiko menularkan virus corona ke warga lanjut usia atau mereka yang memiliki gangguan kesehatan parah.
Ia juga menyerukan agar para pejabat sekolah mengecek ulang langkah-langkah pencegahan menjelang dibukanya kembali lembaga-lembaga pendidikan.
Sekitar 1,8 juta pelajar SD,SMP dan SMA di Korea Selatan akan kembali bersekolah mulai Rabu (3/6).
Baca Juga: Keren! Korea Selatan Lacak Kasus Covid-19 dengan Kode QR