Suara.com - Warga Wuhan menyelesaikan target 10 juta tes Covid-19 pada 1 Juni kemarin. Hasil tes pun mengejutkan, karena kota Wuhan merupakan tempat pandemi virus ini berasal.
Dilansir ANTARA, Prof Lu Zuxun dari Huazhong University of Science and Technology dalam jumpa pers mengatakan, tidak ada satu pun dari 10 juta tes yang dilakukan menunjukkan hasil positif.
Ia menyebutkan 9.899.828 warga Wuhan menjalani tes dalam rentang waktu 14 Mei-1 Juni 2020.
Menurut dia, dari jumlah tersebut terdapat 300 kasus tanpa gejala dan telah dikarantina. Demikian juga terlacak 1.174 kontak dekat dengan orang tanpa gejala yang dinyatakan negatif telah dikarantina.
Baca Juga: Tour Guide Ini Tawarkan Tur Virtual Dalam dan Luar Negeri Hingga Wuhan
Sejak 14 Mei Pemerintah Kota Wuhan telah menggelar tes asam nukleat kepada warga yang sebelumnya tidak pernah dites.
Otoritas setempat mengatakan bahwa tes tersebut untuk melacak kasus tanpa gejala guna meyakinkan masyarakat pada saat kota yang paling parah terkena serangan wabah tersebut membuka kembali kegiatan industri, bisnis, dan sekolahan secara bertahap.
Wakil Wali Kota Wuhan Hu Yabo mengaku pihaknya telah menghabiskan dana sebesar 900 juta yuan atau sekitar Rp 1,8 triliun untuk menggelar tes tersebut guna memastikan semua kegiatan sosial dan ekonomi pulih.
"Setelah tes tersebut, kondisi psikologi warga Wuhan yang berkorban selama 'lockdown' itu bisa terangkat," ujarnya dikutip sejumlah media resmi setempat, Rabu (3/6/2020).
Komisi Kesehatan setempat menyatakan bahwa tes tersebut digelar secara sukarela dan gratis karena semua biaya ditanggung oleh pemerintah.
Baca Juga: Terungkap! Ahli China Bikin Pengakuan Virus Corona Bukan dari Pasar Wuhan
Li Lanjuan yang dikenal sebagai epidemiolog menyebutkan kampanye Pemkot Wuhan bakal menjaring 10,9 juta warga yang mengikuti tes secara sukarela itu.