Serangan Virus di Pembuluh Darah Bisa Memicu Fase Kedua Covid-19 yang Fatal

Rabu, 03 Juni 2020 | 16:00 WIB
Serangan Virus di Pembuluh Darah Bisa Memicu Fase Kedua Covid-19 yang Fatal
Ilustrasi pembekuan darah (Freepik/sci8indy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua departemen kardiologi di Rumah Sakit universitas Zurich, Switzerland, Frank Ruschitzka, mengatakan kepada ahli patologi untuk bersiap sebelum pasien Covid-19 pertama meninggal bahwa penyakit ini memiliki gejala aneh.

Banyak pasien mengalami gagal ginjal akut, kerusakan organ, dan pembekuan darah misterius. Ketika tubuh pasien Covid-19 diautopsi, ada gumpalan kecil dan sel-sel mati tersebar di paru-paru, dan peradangan telah membuat pembuluh darah membengkak.

Ahli patologi menyebut mereka belum pernah melihat yang seperti itu, dan Ruschitzka sadar bahwa virus corona telah menyerang pembuluh darah.

Sejak temuan dari tim Zurich ini pada pertengahan April, lusinan penelitian telah mengungkap pola kerusakan vaskular serupa pada orang yang meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga: Belum Usai Covid-19, Muncul Kutu Mutan Penghisap Darah

Salah satunya, pada makalah 21 Mei di The New England Journal of Medicine, dokter menemukan paru-paru pasien Covid-19 memiliki 9 kali lebih banyak gumpalan daripada mereka yang meninggal akibat flu babi H1N1.

COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML

Sekarang, para peneliti telah menggabungkan temuan ini menjadi hipotesis baru yang menjelaskan mengapa beberapa pasien masuk ke 'fase kedua' Covid-19 fatal, rata-rata waktunya satu minggu setelah rawat inap.

Dilansir Scince Magazine, kuncinya adalah kerusakan langsung dan tidak langsung pada sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah, terutama paru-paru.

Perubahan ini pada gilirannya akan memicu peradangan di seluruh tubuh dan memicu acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gagal napas akut, penyebab kematian sebagian besar pasien.

Mekanisme ini dapat menjelaskan mengapa penyakit ini menyerang beberapa pasien dengan obesitas, diabetes, dan kondisi kardiovaskular, yaitu karena sel-se yang melapisi pembuluh darah mereka sudah terganggu.

Baca Juga: Viral Video Monyet Mencuri Sampel Darah Pasien Covid-19, Bikin Geger!

Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].
Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].

Ruschitzka mengatakan hipotesis dari apa yang ia lihat dari pasien sudah ia dibuat makalah dan sudah dikirim ke kolega.

Dia mengatakan serangkaian hipotesisnya mungkin juga menjelaskan mengapa beberapa anak muda tanpa faktor risiko yang terinfeksi Covid-19 menjadi sakit parah. Kemunkinan mereka mengalami gangguan pembekuan darah atau gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, dan ini memperkuat efek infeksi SARS-CoV-2.

Seorang intensiv paru di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, Nilam Mangalmurti, menyambut baik uji coba ini tetapi memperingatkan bahwa pasien dapat merespon secara berbeda tergantung seberapa sehat sel endotel mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI