Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menyebabkan penurunan stok sejumlah barang di berbagai belahan dunia, seperti kondom, alat pelindung diri, masker, dan hand sanitizer. Terbaru, pandemi ini juga telah menyebabkan penurunan stok pada obat antidepresan dengan nama generik sertraline, akibat tingginya permintaan terhadap obat tersebut.
Dikutip dari Fox News, resep yang meminta obat bermerek Zoloft tersebut melonjak hingga 12 persen, yakni sejumlah 4,9 juta pada bulan Maret.
Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi yang pernah dicatatkan terjadi di Amerika Serikat.
Berita tersebut muncul setelah para pakar menyebut bahwa krisis kesehatan mental bisa menjadi pandemi selanjutnya setelah Covid-19.
Baca Juga: Sepi Pembeli, Pedagang Masker Pasar Pramuka Mulai Kurangi Stok
Hal ini disebabkan tak hanya oleh trauma akan tertular Covid-19, namun juga karena penerapan lockdown yang lama, kurangnya sosialisasi, stres berlebihan, isolasi, dan kecanduan.
Faktanya, menurut poling terbaru yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation, nyaris separuh populasi AS mengklaim bahwa krisis ini mengganggu kesehatan mental mereka.
Bulan lalu, hotline gawat darurat mencatatkan ada peningkatan sebanyak 1.000 persen panggilan orang-orang yang mengalami gangguan psikologis dibandingkan pada bulan April 2019 lalu.
Dan layanan konseling digital Talkspace mengklaim bahwa klien mereka meningkat sebanyak 65 persen sejak awal krisis kesehatan publik di bulan Februari.
Beberapa obat lain juga mengalami penurunan stok, seperti hidroksiklorokuin, obat antimalaria yang disebut-sebut menjadi obat untuk menangani virus corona.
Baca Juga: Keren! Gamer Ini Buat Nintendo Switch Sendiri karena Kehabisan Stok
Obat ini umumnya diresepkan pada pengidap lupus, sehingga penurunan stok ini sangat berimbas bagi mereka.