Suara.com - Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, dua dokter di China usia 42 tahun terinfeksi virus corona Covid-19 ketika merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada Januari 2020 lalu.
Keduanya juga mengalami kondisi kritis dan mengalami perubahan kulit yang lebih gelap setelah terinfeksi virus corona Covid-19.
Perubahan warna kulit abnormalnya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon setelah fungsi hatinya rusak akibat virus.
Kedua dokter itu didiagnosis terinfeksi virus corona Covid-19 pada 18 Januari 2020. Mulanya dilansir dari Daily Mail, mereka dirawat di Rumah Sakit Paru Wuhan, lalu dipindahkan ke cabang Zhongfa Xincheng Rumah Sakit Tongji.
Baca Juga: 5 Vitamin Penting untuk Jaga Kekebalan Tubuh saat Pandemi Covid-19
Dr Yi, seorang dokter penyakit jantung yang melawan Covid-19 dengan alat bantu medis ECMO selama 39 hari. ECMO adalah prosedur medis yang bisa menggantikan fungsi jantung dan paru-paru dalam memompa oksigen.
Sebuah cuplikasi video oleh Stasiun TV Beijing menunjukkan Dr Zhan Qingyuan dari Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang berbicara dengan Dr Yi dan Dr Hu di bangsal mereka pada 6 April 2020 di Rumah Sakit Tongji.
Saat itu Dr Hu tidak bisa berbicara karena kesehatannya buruk, tetapi ia sempat berjabat tangan dengan Dr Zhan untuk menyampaikan terima kasih.
Dr Li Shusheng, ahli urologi yang merawat mereka mengatakan kondisi kesehatan Dr Hu jauh lebih buruk dan lemah selama 99 hari. Ia pun sempat mengkhawatirkan kondisi Dr Hu.
Li Shusheng juga sempat mencurigai bahwa perubahan kuklit yang dialami oleh keduanya disebabkan jenis obat yang dikonsumsi. Karena, jenis obat tertentu bisa menyebabkan efek samping berupa kulit gelap.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Dampak Media Sosial Pada Mental Selama Wabah Covid-19
Sayangnya, kondisi Dr Hu semakin menurunkan pada Mei 2020. Dr Hu mengalami pendarahan otak yang membuatnya meninggal dunia.