Kembangkan Vaksin Covid-19, Turki dan Rusia Sepakat Kerja Sama

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 03 Juni 2020 | 13:05 WIB
Kembangkan Vaksin Covid-19, Turki dan Rusia Sepakat Kerja Sama
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turki dan Rusia sepakat melakukan kerja sama dalam pengembangan vaksin virus Corona Covid-19.

Dilansir Anadolu Agency, Turki dan Rusia pada Selasa (2/5/2020) setuju untuk bekerja sama mengembangkan vaksin Covid-19 dan melakukan uji klinis bersama.

Dalam pernyataannya, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengadakan konferensi video dengan mitranya dari Rusia Mikhail Murashko.

"Turki telah mencapai keberhasilan dalam perjuangan melawan Covid-19 dengan menggunakan perawatan yang berbeda dari Organisasi Kesehatan Dunia," kata Koca, mengutip penurunan jumlah kasus dan korban jiwa dari hari ke hari.

Baca Juga: Cerita Ilmuwan Indonesia Sulitnya Membuat Vaksin Covid-19

Koca mencatat bahwa Turki memulai proses normalisasi pada 1 Juni dan hampir 130.000 pulih dari Covid-19. Turki sedang melakukan studi tentang vaksin di 22 pusat dan sejauh ini, empat di antaranya telah melewati tahap pengujian hewan.

Sementara itu, Murashko mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan sintesis vaksin Covid-19 dan mencapai hasil positif dari pengujian pada hewan. Murashko juga meminta Turki berbagi pengalaman dalam sistem pelacakan narkoba.

Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Ilustrasi vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Kedua menteri sepakat untuk bertemu secara teratur dan melakukan studi bersama dalam pengembangan vaksin dan obat.

Sementara itu, Koca mengatakan melalui Twitter bahwa Turki akan memainkan peran aktif dalam pengembangan obat dan membuat proses dengan lembaga terkait, termasuk Administrasi Makanan dan Obat-obatan serta Badan Obat-obatan Eropa.

Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 188 negara dan wilayah.

Baca Juga: Survei: Cuma Setengah Penduduk Jerman yang Ingin Vaksin Virus Corona

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 6,3 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian melebihi 380.000 dan lebih dari 2,7 juta dinyatakan sembuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI