Suara.com - Menghadapi potensi gelombang kedua wabah virus corona, Wuhan melakukan tes besar-besaran pada 10 juta penduduknya. Pada tes tersebut, otoritas kesehatan menemukan setidaknya ada 300 kasus terkonfirmasi terinfeksi virus corona yang tak bergejala.
Dilansir dari Times of India, total dari 300 orang tersebut ditemukan setelah sekitar 9,89 juta orang malakukan tes. Tes tersebut menghabiskan dana sekitar 900 juta Yuan atau senilai dengan Rp 1,8 Triliun.
Kasus tanpa gejala sendiri disebut dengan penyebar virus diam-diam yang cukup bermasalah.
Pasalnya orang tanpa gejala tidak mengembangkan tanda umum seperti demam, batuk, atau sakit tenggorokan. Sayangnya, meski tidak memiliki gejala mereka tetap bisa menularkan virus pada orang lain.
Baca Juga: Tusuk Perut 5 Kali hingga Sayat Urat Nadi, Agil Masih Selamat
Hasil tersebut menampilkan tentang begitu banyaknya kasus tanpa gejala yang ada di Wuhan.
Menurut Global Times (media China), laporan tersebut juga menjadi bukti bahwa China bukanya tidak melaporkan jumlah kasus sebenarnya, namun karena adanya pasien tanpa gejala yang tidak terdeteksi.
Wuhan sendiri telah menjadi episentrum pertama penyebaran virus corona di mana telah menginfeksi 50.340 orang sejak Januari. Sementara itu, sebanyak 3.869 orang dilaporkan meninggal karena penyakit ini.
Per Senin (1/6/2020), secara keseluruhan kasus virus corona di China mencapai 83.022 di mana 3.869 dilaporkan meninggal dunia dan 78.315 telah sembuh.
Wuhan telah melaporkan serangkaian kasus tanpa gejala sejak melonggarkan lockdown pada bulan April.
Baca Juga: Liga 1 Mungkin Restart September, PSSI Didesak Siapkan Protokol yang Jelas
Menurut laporan National Health Comission (NHC), Selasa (2/6/2020) ada lima kasus baru dari luar dan 10 kasus tanpa gejala. Sejauh ini, ada 371 kasus tanpa gejala termasuk 39 dari luar negeri yang masih dalam pengawasan medis.