Suara.com - Selama hampir tiga bulan, kita menghabiskan waktu hampir 24 jam di dalam rumah demi memutus penularan Covid-19. Dan kini menjelang diterapkannya new normal, kita harus bersiap kembali ke luar rumah untuk beraktivitas.
Lalu, apakah berada di luar rumah akan meningkatkan risiko kita tertular Covid-19? Inilah fakta penularan Covid-19 di dalam ruangan dan di luar ruangan yang harus Anda ketahui, seperti dilansir dari Huffpost, Rabu (3/6/2020).
Virus corona menyebar lebih mudah di dalam ruangan
Virus corona lebih mudah ditransmisikan ketika Anda berada di area tertutup, di mana hanya ada sedikit ventilasi atau ruang untuk aliran udara. Ini terutama berlaku untuk ruang kecil, seperti lift.
Baca Juga: Hindari Penularan Virus Covid-19 Lewat Mata, Begini 4 Cara Menjaganya
"Dalam ruang tertutup yang begitu rapat tanpa aliran udara yang kuat untuk waktu singkat, saya khawatir Anda mungkin akan terpapar," kata William Schaffner, seorang profesor penyakit menular di Vanderbilt University.
Secara umum, risiko tertular virus jauh lebih rendah ketika Anda berada di luar ruangan. Ini karena ada lebih banyak ruang bagi Anda untuk memisahkan diri dari orang lain, dan ada lebih banyak aliran udara alami.
Beberapa bukti menunjukkan sinar matahari juga turut andil, meski penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Sebuah studi di The Journal of Infectious Diseases juga menunjukkan bahwa 90 persen partikel virus corona dinonaktifkan dalam 10 menit ketika terkena sinar UV dari sinar matahari, menurut laporan dari HuffPost UK. Meski begitu, Anda tidak boleh hanya berasumsi bahwa matahari akan mendisinfeksi segala sesuatu dari virus dan membuat Anda merasa aman karenanya.
Para ahli kesehatan merekomendasikan orang-orang keluar rumah ketika mereka bisa sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental selama pandemi ini. Namun, hindari kegiatan kelompok, seperti olahraga tim, taman bermain yang ramai, dll.
AC dan ventilasi yang buruk di dalam ruangan secara teoritis dapat menyebarkan virus
Baca Juga: 9 Pedoman Badan POM Guna Cegah Penularan Covid-19 di Tempat Kerja
Banyak orang panik ketika sebuah studi tentang restoran ber-AC di Guangzhou, Cina, menemukan virus corona menyebar ke beberapa keluarga yang duduk terpisah ketika makan di restoran. Masing-masing keluarga duduk di dekat AC, dan arah aliran udara tampaknya sesuai dengan mereka yang sakit. Sekitar 10 pelanggan akhirnya menjadi sakit.
Ini dapat terjadi di ruang yang lebih terbatas, termasuk rumah Anda. Sirkulasi virus di dalam ruangan biasanya terjadi jika Anda berada dalam jangkauan tetesan pernapasan yang dikeluarkan seseorang ke udara ketika bersin, batuk, atau bahkan hanya berbicara. Tetesan pernapasan ini sering kali "berat", artinya mereka dapat melayang di udara hingga beberapa meter sebelum jatuh ke tanah.
Seperti yang dicatat oleh Sistem Kesehatan Mount Sinai, “Jika seseorang di rumah yang terinfeksi virus itu batuk dan bersin dan tidak berhati-hati, maka partikel virus kecil dalam tetesan pernapasan dapat diedarkan di udara. Apapun yang menggerakkan arus udara di sekitar ruangan dapat menyebarkan tetesan ini, apakah itu AC, sistem pemanas, atau bahkan kipas.”
Tetapi risiko dapat dengan mudah dikurangi dengan mengikuti pedoman yang direkomendasikan
Para ahli menekankan bahwa semua ini seharusnya tidak menyebabkan kepanikan. Jika virus corona mengudara, kemungkinan akan terjadi tingkat infeksi yang lebih tinggi daripada yang sudah terjadi, demikian kata para ahli penyakit menular kepada HuffPost.
Selain itu, yang paling penting, risiko terkena virus di dalam ruangan dapat diturunkan jika Anda mengambil tindakan pencegahan.
Para ahli mengatakan bahwa membuka jendela dapat membantu membersihkan partikel virus dan menjaga udara lebih bebas mengalir. Membuka tirai juga dapat membantu mengurangi transmisi. Dan pastikan filter AC di rumah dalam kondisi prima.
"Satu hal yang dapat Anda lakukan jika Anda seorang pemilik rumah dan memiliki sistem pemanas dan pendingin udara adalah untuk memastikan bahwa filter udara diganti sesuai dengan instruksi. Beberapa filter dirancang untuk menghilangkan partikel seperti tetesan pernapasan,” menurut Mount Sinai.
Selain itu, faktor kedekatan Anda dengan orang yang terinfeksi juga penting diperhatikan. Inilah sebabnya mengapa jarak sosial sangat penting, baik saat Anda jalan-jalan di luar, atau ketika merawat orang sakit di rumah.
Semakin dekat Anda dengan seseorang yang sakit, semakin besar kemungkinan Anda bersentuhan dengan tetesan pernapasan yang dapat membuat Anda sakit. Para ahli merekomendasikan untuk menjaga jarak 2 - 2,5 meter antara Anda dan orang-orang saat di luar rumah.
Risiko tertular penyakit - apakah Anda di dalam atau di luar rumah - secara keseluruhan lebih rendah jika Anda mengikuti panduan higienitas yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan setempat.
Itu termasuk menutup mulut Anda saat bersin atau batuk, mencuci tangan, dan menghindari menyentuh wajah. Pastikan untuk membersihkan semua permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan tombol lift.
Dan, kenakan masker ketika Anda pergi ke luar rumah. Ini dapat melindungi Anda dan orang lain dari paparan virus.