Pride Month: Juni adalah Bulan Bersejarah Bagi Komunitas LGBT, Ini Asalnya!

Rabu, 03 Juni 2020 | 06:26 WIB
Pride Month: Juni adalah Bulan Bersejarah Bagi Komunitas LGBT, Ini Asalnya!
Ilustrasi LGBT. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juni merupakan Pride Month atau Bulan Pride, waktu ketika komunitas LGBT di dunia berkumpul dan merayakan kebebasan untuk menjadi diri mereka sendiri.

Ini berakar pada sejarah sulit dari kelompok-kelompok minoritas yang telah berjuang selama beberapa dekade untuk mengatasi stigma dan diterima sebagai diri mereka sendiri.

Pemilihan bulan dimaksudkan untuk memberi penghormatan saat pemberontakan Stonewall pada Juni 1969 di New York City, AS. Aksi ini memicu gerakan hak-hak gay modern.

Berikut beberapa hal yang dapat diketahui dari Pride Month, dilansir CNN Internasional.

Baca Juga: CEK FAKTA: Banyak Makan Daging Babi Bisa Jadi LGBT, Benarkah?

Aksi komunitas LGBT memerangi kekerasan seksual pada perempuan (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Bagaimana asal usulnya?

Perayaan Pride Month ditujukan pada siapa pun yang merasa identitas seksual mereka berada 'di luar arus'.

LGBT merupakan akronim dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah ini telah diperluas menjadi LGBTQ, atau bahkan LGBTQIA, untuk memasukkan kelompok-kelompok queer, interseks dan aseksual.

Queer mengacu pada istilah umum bagi mereka yang bukan heteroseksual, interseks merujuk pada mereka dengan variasi karakteristik kelamin yang berbeda dengan perempuan dan laki-laki karena alasan genetik. Serta aseksual menggambarkan mereka yang tidak mengalami ketertarikan seksual.

Istilah-istilah ini dapat mencakup orang-orang dalam gender fluid, yaitu kelompok yang fleksibel atas identitas gender mereka, dengan kata lain orang tersebut tidak berkomitmen pada satu identitas saja.

Baca Juga: Berita Melenceng Reynhard Berpotensi Jadi Bahan Bakar Sentimen Anti-LGBT

Aksi komunitas LGBT memerangi kekerasan seksual pada perempuan (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

'Pride' dikreditkan pada Brenda Howard, seorang aktivis biseksual New York yang dijuluki 'Mother of Pride'. Ia mengorganisir parade Pride pertama untuk memperingati perayaan satu tahun pemberontakan Stonewall.

Sedangkan pemilihan warna pelangi berasal dari seniman dan perancang Gilbert Baker yang ditugaskan oleh pengawas kota San Francisco, Harvey Milk, untuk membuat bendera untuk perayaan Pride di kota yang akan datang pada 1978.

Baker, seorang aktivis hak-hak gay terkemuka, terinspirasi dari pelangi untuk mencerminkan banyak kelompok dalam komunitas gay. Subset bendera juga mewakili orientasi seksual lain dalam spektrum, seperti biseksual, panseksual dan aseksual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI