Suara.com - Selain Latihan, Alan Budikusuma Ungkap Rahasia Jadi Juara Dunia Bulutangkis
Nama Legenda bulutangkis Indonesia Alan Budikusuma, tentu sudah bukan hal yang asing.
Kiprahnya berhasil membawa nama harum Indonesia di kancah turnamen bulutangkis dunia.
Selain gigih dan ulet dalam latihan, Alan, mengungkapkan bahwa salah satu rahasia lainnya agar bisa jadi dalam berbagai turnamen dunia lantaran sering minum susu.
Baca Juga: Maskapai Lion Air, Batik Air dan Wings Air Hanya Beroperasi Sampai 5 Juni
Kebiasaan minum susu itu telah ia lakukan bahkan sebelum bergabung dengan pelatnas bulutangkis Indonesia.
"Kalau kita dari kecil kan disuruh sama orangtua minum susu. Ternyata manfaatnya sangat luar biasa. Waktu saya masih kecil hampir tiap hari minum susu oleh orangtua, sebelum berlatih maupun sebelum tidur," kata suami mantan tunggal putri bulutangkis Indonesia Susi Susanti itu dalam Webinar Hari Susu Sedunia, Selasa (2/6/2020).
Selama di Pelatnas, peraih medali emas olimpiade Barcelona itu merasakan manfaat kebiasaan minum susu membuatnya lebih berenergi meski dengan jadwal latihan yang padat dan panjang setiap hari.
"Yang saya rasakan bukan hanya energi tapi juga daya tahan sebagai atlet. Pada saat dilatih dengan luar biasanya waktu latihan bisa 6 sampai 8 jam dan seminggu bisa 6-7 hari, itu setelah minum susu dampaknya luar biasa. Rata-rata kita jarang sakit," ucapnya.
"Saat bertemu dengan lawan saya dari luar negeri ternyata mereka lebih banyak minum susu dibandingkan kita. Jadi mereka hampir setiap makan minumnya susu terus," tambah Alan sambil terkekeh.
Baca Juga: 6 Spot Mewah Rumah Nana Mirdad di Bali, Berasa Piknik Tiap Hari!
Karenanya, menurut Alan, konsumsi susu seharusnya tidak hanya rutin oleh para atlet tapi juga masyarakat umum.
Sebagai kepala Subid sponsorship PBSI, Alan mengatakan dirinya bahkan melakukan edukasi mengenai pentingnya manfaat susu kepada anak-anak calon atlet bulutangkis saat mengikuti turtamen.
"Saya melaksanakan pertandingan bulutangkis di tujuh kota dan mendatangkan ahli nutrisi untuk mengedukasi mereka mengenai susu. Pertandingan itu diikuti anak-anak usia 7 tahun dan saya lihat mereka itu berpotensi," tuturnya.