Pengobatan Antibodi untuk Covid-19 dalam Tahap Uji Coba, Kapan Keluar?

Selasa, 02 Juni 2020 | 19:00 WIB
Pengobatan Antibodi untuk Covid-19 dalam Tahap Uji Coba, Kapan Keluar?
Ilustrasi seseorang positif Covid-19 (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan farmasi Eli Lilly and Company mengatakan pada Senin (1/6/2020) bahwa mereka telah memulai percobaan pertama terapi antobodi untuk mengobati Covid-19 pada manusia.

Fase pertama percobaan akan menguji apakah terapi tersebut aman dan dapat ditoleransi dengan baik, hasilnya diharapkan dapat keluar akhir Juni.

Pasien pertama yang mendapat terapi ini dirawat di rumah sakit di Sekolah Kedokteran Grossman Universitas New York , Cedars-Sinai di Los Angeles dan Emory University di Atlanta.

Perusahaan mengatakan jika hasilnya menunjukkan pengobatan ini efektif terhadap Covid-19, maka metode ini akan tersedia pada musim gugur (September).

Baca Juga: Peneliti Jepang Kembangkan Virus untuk Pengobatan Kanker dan Penyakit Lain

"Sampai sekarang, para ilmuwan telah mencoba menggunakan kembali obat-obatan yang dirancang untuk penyakit baru untuk melihat apakah mereka efektif pada Covid-19. Tetapi segera setelah epidemi ini dimulai, kita harus membuat obat baru untuk melawan penyakit ini," kata Dr. Dan Skovronsky , wakil presiden senior dan kepala ilmiah Eli Lilly, dikutip dari CNN Internasional.

"Sekarang kita siap dan mengujinya pada pasien."

Ilustrasi tes antibodi. [Greg Baker/AFP]
Ilustrasi tes antibodi. [Greg Baker/AFP]

Eli Lilly bekerja sama dengan AbCellera, perusahaan bioteknologi dari Kanada untuk mengembangkan metode pengobatan ini.

Ketika seseorang pulih dari penyakit seperti Covid-19, tubuh mereka menghasilkan jutaan protein yang disebut antibodi, yang bertugas melawan penyakit dan membantu mereka pulih.

AbCellera memperoleh sampel darah dari salah satu pasien AS pertama yang telah pulih dari Covid-19, dan perusahaan menyortir jutaan sel pasien ini untuk menemukan ratusan antibodi.

Baca Juga: Inggris Kembangkan Pengobatan Berbasis Ganja untuk Bayi Berisiko Kejang

Para ilmuwan di AbCellera dan Pusat Penelitian Vaksin di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) memilih orang-orang yang mereka pikir paling manjur, sementara para ilmuwan Lilly merekayasa pengobatan, yang dikenal sebagai terapi antibodi monoklonal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI