Punya Masalah Intoleransi Laktosa? Coba Atasi Perlahan dengan Ini!

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 02 Juni 2020 | 18:57 WIB
Punya Masalah Intoleransi Laktosa? Coba Atasi Perlahan dengan Ini!
Ilustrasi Susu (Pixabay/Couleur)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Punya Masalah Intoleransi Laktosa? Coba Atasi Perlahan dengan Ini!

Tak semua orang bisa minum susu karena alasan tertentu, salah satunya intoleransi laktosa.

Intoleransi laktosa sendiri merupakan masalah kesulitan mencerna protein laktosa dari susu dalam tubuh. Akibatnya, seseorang akan mengalami gejala seperti kram perut, kembung, dan diare setelah minum susu.

Menurut Jetua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS menjelaskan, orang yang memiliki masalah intoleransi laktosa bisa melatih diri minum susu secara bertahap hingga akhirnya tubuh toleran.

Baca Juga: Borneo FC Dukung Liga 1 Kembali Digelar September

"Atau gunakan susu fermentasi seperti yogurt," kata Hardinsyah dalam bincang-bincang daring World Milk Day dan Hari Susu Nusantara 2020, Selasa (2/6/2020) dari yang Suara.com kutip dari Antara.

Liputan Khas Bundo Kanduang di Tanah Datar, Sumatera Barat. (Suara.com/Risna Halidi)
Dadih atau dadiah. (Suara.com/Risna Halidi)

Dadih atau dadiah, minuman tradisional dari Minangkabau juga bisa jadi pilihan untuk orang yang tak bisa minum susu.

Minuman yang populer di kalangan orangtua ini adalah yogurt dari susu kerbau yang difermentasi di dalam batang bambu, menghasilkan minuman dengan tekstur creamy dengan rasa asam, manis dan asin.

Susu khas Minangkabau yang sulit ditemui di perkotaan ini bisa dinikmati dengan emping beras alias ampiang dadiah lengkap dengan gula aren cair.

Hanya 35 persen orang di atas usia antara 7-8 tahun yang mampu mencerna laktosa. Seiring bertambahnya usia, usus kehilangan kemampuan untuk memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna protein laktosa dari susu.

Baca Juga: Alasan Kucing Bersembunyi Sebelum Mati dan 4 Berita Populer Lainnya

Ini kemudian mengarah pada akumulasi laktosa di saluran pencernaan, menyebabkan kembung, radang dan diare.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI