Ilmuwan AS Kembangkan Tes Baru untuk Virus Corona, Diklaim Hanya 10 Menit!

Selasa, 02 Juni 2020 | 17:24 WIB
Ilmuwan AS Kembangkan Tes Baru untuk Virus Corona, Diklaim Hanya 10 Menit!
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, sebagian besar pengujian Covid-19 dilakukan dengan mengumpulkan sampel swab dari masyarakat yang diduga terinfeksi. Namun, metode ini membutuhkan waktu berjam-jam untuk menunjukkan hasil.

Untuk menangani hal ini, para ilmuwan telah menemukan metode pengujian baru yang secara visual dapat mendeteksi keberadaan virus corona hanya dalam 10 menit.

Gagasan ini diprakarsai oleh tim dari Fakultas Keodkteran Universitas Maryland, dipimpin oleh Dipanjan Pan seorang profesor radiologi diagnostik dan kedokteran nuklir, uji diagnostik eksperimental untuk Covid-19 ini tidak memerlukan teknik laboratorium.

Dilansir The Health Site, metode ini menggunakan alat uji sederhana yang mengandung nanopartikel emas plasmonik untuk mendeteksi perubahan warna ketika terdeteksi adanya virus corona.

Baca Juga: FDA Setujui Kit Pengujian Virus Corona Covid-19 di Rumah

Tes virus corona di Jakarta (Antara)
Ilustrasi Tes virus corona di Jakarta (Antara)

Cara kerja tes baru ini

Setelah mendapatkan sampel swab hidung atau saliva dari pasien, RNA diekstraksi dari sampel melalui proses sederhana yang memakan waktu sekitar 10 menit.

Tes ini menggunakan molekul yang sangat spesifik, yang melekat pada nanopartikel emas untuk mendeteksi protein tertentu, bagian dari urutan genetik virus corona. Nanopartikel emas ini bereaksi dengan mengubah reagen cair dari ungu menjadi biru.

Peneliti mengklaim, tes baru ini kemungkinan dapat mendeteksi RNA dari virus secara cepat pada hari pertama infeksi.

Pemimpin pengembangan metode ini, Dr Pan, berencana mengadakan pertemuan dengan BPOM AS (FDA) bulan depan untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat tes ini.

Baca Juga: Dua Bayi Berusia 6 Hari Positif Virus Corona di Gorontalo

Studi mereka pun terbit dalam jurnal nanoteknologi American Chemical Society, ACS Nano.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI