Peneliti Ungkap Dampak Media Sosial Pada Mental Selama Wabah Covid-19

Selasa, 02 Juni 2020 | 16:30 WIB
Peneliti Ungkap Dampak Media Sosial Pada Mental Selama Wabah Covid-19
Ilustrasi main media sosial (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah mengubah banyak kehidupan manusia. Semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan menonton TV atau bermain gadget.

Kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial, seperti Facebook, Instagram hingga Twitter. Padahal kebiasaan baru ini bisa menyebabkan banyak masalah.

Tetapi, efek yang paling mengkhawatirkan dari main media sosial adalah masalah kesehatan mental. Hal inilah yang perlu dipahami setiap manusia selama di rumah aja.

Komisi Kesehatan Nasional China telah mengeluarkan pedoman bagi otoritas lokal untuk mempromosikan intervensi krisis psikologis bagi pasien, tenaga medis, orang dalam pemantauan dan warga sipil selama wabah virus corona Covid-19.

Baca Juga: Studi Ungkap Risiko Kematian Pasien Kanker dengan Covid-19 Tinggi

Namun, jenis gangguan mental yang lazim dan proses penyebarannya masih belum diketahui. Jadi, penelitian mengenai gangguan mental terkait wabah virus corona Covid-19 sangat diperlukan.

Goa et al pun melakukan penelitian yang mengelola survei melalui platform online bernama Wenjuanxing. Studi ini berlagsung dari 31 Januri hingga 2 Febuari 2020 dengan melibatkan 4.872 peserta usia 18-85 tahun.

Ilustrasi depresi (shutterstock)
Ilustrasi depresi (shutterstock)

Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan media sosial dan gangguan kesehatan mental umum selama wabah Covid-19.

Dalam survei tersebut, para peneliti menilai depresi dengan versi China dari Indeks WHO-Five-Well-Being (WHO-5), yang dilakukan melalui serangkaian pertanyaan yang menentukan depresinya.

Demikian pula, kecemasan dinilai dengan versi China dari gangguan kecemasan umum skala (GAD-7), yang terdiri dari 7 gejala.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Rusia setujui Avifavir sebagai Obat Corona Covid-19

Paparan media sosial (SME) dinilai dengan bertanya kepada individu mengenai seberapa sering mereka melihat informasi terkait virus corona Covid-19 di media sosial dalam seminggu terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI