Zangrillo, yang dikenal di Italia sebagai dokter pribadi mantan perdana menteri Silvio Berlusconi, mengaku pernyataannya diperkuat oleh sebuah studi yang dilakukan sesama ilmuwan, Massimo Clementi, yang dikatakan Zangrillo akan dipublikasi pekan depan.
Zangrillo mengatakan kepada Reuters: "Kami tidak pernah mengatakan bahwa virus tersebut telah berubah, kami mengatakan bahwa interaksi antara virus dan perantara sudah pasti berubah."
Menurutnya, hal ini bisa disebabkan oleh karakteristik virus yang berbeda, yang katanya belum diidentifikasi, atau karakteristik berbeda pada mereka yang terinfeksi.
Studi oleh Clementi, direktur laboratorium mikrobiologi dan virologi San Raffaele, membandingkan sampel virus dari pasien Covid-19 di rumah sakit yang berada di Milan pada Maret dengan sampel dari pasien Covid-19 pada Mei.
Baca Juga: Hadapi New Normal, Pemain HangTuah Akan Jalani Rapid Test Berkala
"Hasilnya jelas: perbedaan yang sangat signifikan antara beban virus pasien yang dirawat pada Maret dibanding" pasien yang dirawat Mei lalu, kata Zangrillo.
Sementara itu, ahli dari Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow, Oscar MacLean, mengatakan tanda-tanda bahwa virus sedang melemah "tidak didukung oleh apa pun dalam literatur ilmiah dan juga sepertinya cukup tidak masuk akal dengan alasan genetik."