Suara.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko beberapa komplikasi mematikan, termasuk serangan jantung dan stroke.
Karena itu, orang dengan tekanan darah tinggi perlu mengubah gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah.
Anda juga perlu memahami bahwa gejala tekanan darah tinggi termasuk sulit dikenal. Tetapi, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada, sakit kepala parah dan darah dalam urine.
Anda juga bisa berisiko memiliki hipertensi mematikan bila mengembangkan tanda-tandanya di bagian mata, contohnya bercak darah di mata.
Baca Juga: WHO: Di Tengah Pandemi Covid-19, Kongo Hadapi Wabah Ebola ke-11
Bercak atau bintik-biktik darah di mata mungkin bisa disebabkan oleh kondisi lain. Tetapi, American Heart Association memperingatkan kondisi itu secara tidak langsung bisa disebabkan oleh hipertensi.
Sebab, tekanan darah tinggi yang tidak diobati bisa menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Selanjutnya, kerusakan ini bisa menyebabkan pembuluh darah di mata rusak.
Pada akhirnya, muncul bercak merah seperti darah pada bagian putih mata. Bercak merah menyerupai darah itulah yang perlu diwaspadai penderita hipertensi.
"Berbagai gejala mungkin secara tidak langsung berkaitan dengan hipertensi, tetapi tidak selalu disebabkan oleh tekanan darah tinggi," jelas American Heart Association dikutip dari Express.
Menurutnya, bercak merah di mata disebut perdarahan subjonjungtiva yang lebih umum pada orang dengan diabetes atau tekanan darah tinggi. Bila tidak ada kondisi atau penyakit yang menyebabkan bercak merah tersebut.
Baca Juga: 10 Tahun Kosong, RS Darurat COVID-19 Jatim Disebut Banyak Kuntilanak
"Floaters di mata bisa juga tidak berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Tapi, seorang dokter mata mungkin bisa mendeteksi kerusakan saraf optik akibat tekanan darah tinggi yang tidak diobati," jelasnya.