Dibuat Dalam Waktu Singkat, Efektifkah Vaksin Untuk Lawan Virus Corona?

Senin, 01 Juni 2020 | 19:55 WIB
Dibuat Dalam Waktu Singkat, Efektifkah Vaksin Untuk Lawan Virus Corona?
Ilustrasi Dibuat Dalam Waktu Singkat, Efektifkah Vaksin Untuk Lawan Virus Corona? [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dibuat Dalam Waktu Singkat, Efektifkah Vaksin Untuk Lawan Virus Corona?

Sejumlah perusahaan farmasi dan bioteknologi di seluruh dunia kini sedang mengembangkan vaksin guna mencegah virus corona atau Covid-19.

Vaksin virus corona ini cukup menarik karena dibuat dengan jalur cepat alias 'fast track'.

Hal ini karena permintaannya sangat banyak dan dibutuhkan segera. Lalu, efektifkah vaksin yang dibuat dalam waktu singkat ini?

Baca Juga: Menaker : Pekerja yang Terkena Covid-19 Berhak Jaminan Kecelakaan Kerja

Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Dibuat Dalam Waktu Singkat, Efektifkah Vaksin Untuk Lawan Virus Corona? (ANTARA/Shutterstock/am.)

Dipaparkan oleh vaksinolog dari OMNI Hospitals Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, ada beberapa tahapan yang dipotong dalam pembuatan virus jalur cepat.

Dalam keadaan normal, sebuah vaksin diproduksi dalam kurun waktu 10-20 tahun.

Di tahap awal, vaksin tersebut didesain terlebih dahulu, masuk dalam jenis vaksin hidup atau vaksin mati.

Setelah itu baru diuji cobakan pada binatang lalu manusia.

Dalam keadaan pandemi, tahapan uji coba ini biasanya dipotong. Misal mempersingkat waktu uji coba pada binatang dan memperkecil jumlah uji coba pada manusia.

Baca Juga: Kabar Baik, Hari Ini Tak Ada Penambahan Pasien Corona di 15 Provinsi

"Tapi semua sudah dipikirkan, jadi nggak asal buat. Tetap keamanan nomor satu, efektivitas nomor dua," jelasnya dalam Live Instagram, Senin (1/6/2020).

Salah satu vaksin yang diproduksi dalam waktu singkat adalah vaksin mumps di tahun 1967, yang dikembangkan dalam waktu 4 tahun.

Pada situasi pandemi, yang perlu ditanyakan adalah berapa persen efektivitas yang bisa kita terima?

Jika tanpa pandemi, dr Dirga menyebutkan paling rendah efektivitas yang diterima adalah 60-90 persen.

Artinya dari 10 orang yang disuntikkan vaksin, ada 3-4 orang yang tidak efektif.

"Tapi di masa pandemi ini kita nggak punya proteksi sama sekali. Jadi mungkin dengan efektivitas yang relatif rendah, sekitar 30-40 persen, itu sudah dapat diterima pada saat ini," lanjut dr Dirga.

Namun ia tentu yakin, seiring waktu akan ada penyempurnaan vaksin. Sehingga presentase efektivitas akan terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI