Ngeri, Penyakit Stroke Jadi Lebih Mematikan Jika Terjadi pada Pasien Corona

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 01 Juni 2020 | 18:25 WIB
Ngeri, Penyakit Stroke Jadi Lebih Mematikan Jika Terjadi pada Pasien Corona
Ilustrasi Penyakit Stroke Jadi Lebih Mematikan Jika Terjadi pada Pasien Corona. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ngeri, Penyakit Stroke Jadi Lebih Mematikan Jika Terjadi pada Pasien Corona

Hingga kini Covid-19 memang belum meningkatkan risiko untuk stroke. Tetapi ketika stroke terjadi itu lebih cenderung fatal, sebuah studi baru menemukan. Demikian seperti dilansir dari Health24.

Menurut para peneliti, kurang dari 1 persen pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 menderita stroke.

Tetapi mereka juga menemukan bahwa orang dengan Covid-19 yang menderita stroke tujuh kali lebih mungkin meninggal daripada orang yang mengalami stroke tetapi tidak terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Mengapa Zaskia Gotik Rahasiakan Kehamilan dari Sahabat?

Ilustrasi penyakit stroke. (Shutterstock)
Ilustrasi Penyakit Stroke Jadi Lebih Mematikan Jika Terjadi pada Pasien Corona. (Shutterstock)

"Studi kami menunjukkan bahwa stroke adalah komplikasi yang tidak biasa namun penting dari coronavirus, mengingat bahwa stroke ini lebih parah jika dibandingkan dengan stroke yang terjadi pada pasien yang dites negatif untuk virus," kata ketua peneliti Dr Shadi Yaghi dalam rilis berita Universitas New York.

Dia adalah asisten profesor di departemen neurologi di NYU Grossman School of Medicine di New York City.

Untuk penelitian ini, Yaghi dan timnya mengidentifikasi 32 pasien stroke di antara lebih dari 3.500 yang dirawat karena Covid-19 di rumah sakit NYU antara 15 Maret dan 19 April.

Mereka membandingkan pasien ini dengan pasien stroke tanpa virus.

Para peneliti menemukan bahwa pasien stroke dengan Covid-19 memiliki gejala yang lebih parah daripada mereka yang tidak memiliki virus.

Baca Juga: Dwi Sasono Gunakan Ganja Sebagai Obat Tidur, Ini Kata Dokter

Selama masa studi, 63 persen meninggal, dibandingkan dengan 9 persen dari mereka yang tidak memiliki virus dan 5 persen dari mereka yang mengalami stroke sebelum pandemi.

Temuan ini menambah bukti bahwa Covid-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko pembekuan, yang dapat memicu stroke, kata para peneliti.

"Temuan kami memberikan bukti kuat bahwa pembekuan darah yang meluas mungkin merupakan faktor penting yang mengarah pada stroke pada pasien dengan Covid-19." kata rekan penulis studi Dr Jennifer Frontera, seorang profesor di departemen neurologi di NYU.

"Hasilnya menunjuk pada terapi antikoagulan, atau pengencer darah, sebagai sarana potensial untuk mengurangi keparahan stroke yang tidak biasa pada orang dengan coronavirus," Frontera menambahkan dalam rilisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI