Ia menyayangkan, kapasitas tes di Indonesia sendiri masih rendah. Sehingga IDAI melihat kesiapan untuk membuka sekolah kembali belum ada.
"Dan yang paling penting dan melihat tren epidemiologisnya belum aman dibuka sekolah seperti negara-negara lain yang mulai memberlakukan new normal," tutupnya.