Ahli Peringatkan Aksi Demonstrasi Bisa Sebarkan Virus Corona Covid-19

Senin, 01 Juni 2020 | 14:59 WIB
Ahli Peringatkan Aksi Demonstrasi Bisa Sebarkan Virus Corona Covid-19
Ilustrasi demonstrasi di tengah pandemi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan perintah menjaga jarak sosial untuk menghindari penyebaran virus corona Covid-19 di Amerika Serikat tak jalan sebagaimana mestinya.

Ribuan orang Amerika justru berkumpul di kota untuk melakukan aksi demonstrasi menentang ketidakadilan sosial atas kematian George Floyd.

Para pakar penyakit menular pun memandang aksi demonstrasi ini justru bisa menyebabkan kemunduran besar untuk mengendalikan virus corona Covid-19 di AS. Sementara, beberapa negara lain sudah bersiap untuk menjalani hidup normal.

"Aksi itu membuat saya merasa ngeri bila jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat. Kondisi itu sangat memilukan karena bisa menyebarkan virus corona Covid-19 lebih banyak," kata Dr. Katie Passaretti, direktur medis untuk pencegahan infeksi di Atrium Health di Charlotte, North Carolina dikutip dari CNBC.

Baca Juga: Waspada! Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Menurutnya, aksi kerusuhan di tengah pandemi global itulah yang membuat angka kasus di AS mencapai 1,7 juta orang sakit dan hampir 105 ribu orang meninggal.

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Karena, ahli sudah mengatakan dari awal kalau virus corona Covid-19 bisa menyebar melalui kontak dekat, terutama ketika orang terkontaminasi tetesa cairan pernapasan tubuh sata batuk, bersin, berteriak atau berbicara.

"Jika seseorang melakukan aksi demonstrasi, maka orang itu perlu melakukan tes Covid-19 setelahnya. Karena, pandemi virus ini belum hilang dari Amerika dan berisiko tinggi membunuh orang kulit hitam." kata Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengatakan orang Afrika dan America secara tidak proposional dipengaruhi oleh virus corona Covid-19.

"Hal ini mengkhawatirkan di sejumlah lini, di tengah berbagai situasi mengerikan. Sulit untuk mundur dan percaya semua ini bisa terjadi bersamaan," jelas CDC.

Baca Juga: Mengenal Nilai R Terkait Virus Corona Covid-19, Ini Arti dan Fungsinya!

Dr. Scott Gottlieb, mantan kepala Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan bahwa AS belum melalui pandemi virus corona Covid-19 ini. Rantai penularan virus akan terlihat lebih jelas akibat aksi berkerumun tersebut.

Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]

Sebelumnya, Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Kota New York memprotes soal pandemi, menyarankan semua orang mengenakan masker, pembersih tangan dan memakai pelindung mata.

Sementara itu, lebih dari 100 demonstran terlihat mengenakan masker dan menjaga jarak sosial hingga 6 kaki dari orang lain.

Tetapi, para ahli mengingatkan bahwa masker tidak bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona Covid-19. Penggunaan masker bisa membantu mengurangi risiko tertular penyakit.

"Masker tidak sempurna, tetapi lapisan perlindung lebih baik untuk menurunkan risiko daripada tidak mengenakan apapun," katanya.

Passaretti juga menyatakan keprihatinannya bahwa pengunjuk rasa mungkin berpergian ke suatu tempat yang terdampak wabah. Sehingga ia berpotensi menyebarkan virus.

"Jadi mereka yang demo tidak hanya berpotensi menyebarkan virus, tetapi juga menerima virus setelah pulang," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI